Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perbankan HSBC Holding PLC sukses menyelesaikan transaksi perdagangan valas senilai US$ 250 miliar menggunakan teknologi blockchain, sebagaimana diungkapkan oleh HSBC senin lalu (14/1).
Hal ini menunjukkan, bahwa transaksi menggunakan teknologi tersebut mempunyai data tarik khusus, untuk memfasilitasi transkasi di beberapa sektor walau sampai sekarang cara itu masih diragukan untuk bisa diterima.
Dilansir dari Reuters, Selasa (15/1), perusahaan yang bermarkas di London, Inggris ini telah menyelesaikan lebih dari tiga juta perdagangan valas dan melakukan lebih dari 150.000 transaksi pembayaran sejak Februari 2018 menggunakan teknologi blockchain.
Sayangnya, HSBC tidak memberikan data mengenai perdagangan valas yang telah disetujui melalui proses tradisional. Mereka hanya mengatakan bahwa perdagangan valas tersebut telah disetujui oleh blockchain mewakili proporsi kecil.
Namun, data tersebut menandai tonggak penting dalam penggunaan blockchain oleh keuangan, yang sampai sekarang enggan untuk mulai menggunakan teknologi pada skala apa pun.
Blockchain merupakan basis data bersama yang dapat memproses dan menyelesaikan transaksi dalam hitungan menit. Awalnya dirancang untuk mendukung bitcoin cryptocurrecncy, teknologi ini tidak memerlukan pihak ketiga untuk mengecek dan entri tidak dapat diubah, hal ini membuatnya sangat aman.
Bank dan perusahaan keuangan lainnya telah menginvestasikan ratusan juga dollar dalam pengembangan teknologi. Mereka berharap teknologi ini akan menyederhanakan dan memangkas biaya dalam proses dari penyelesaian hingga pembayaran.
HSBC merilis kalau teknologi blockchain-nya telah mengotomatiskan proses manual dan mengurangi ketergantungan pada teknologi eksternal. Blockchain juga telah menurunkan risiko kesalahan dan keterlambatan, serta memanggkas biaya, dan membantu bank untuk lebih mengoptimalkan penggunaan.
Richard Bibbey, pejabat utama bank untuk komoditas dan valas, mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi telah melihat bagaimana teknologi itu dapat membantu klien multinasional mengelola aliran valas dengan lebih baik.
Tetapi beberapa bank beralih dari tahap pengujian ke implementasi blockchain yang diproyeksikan dalam skala besar. Banyak yang khawatir, penggunaan teknologi ini akan mengabiskan biaya yang lebih tinggi, ketidakpastian regulasi dan risiko gangguan pada sistem yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News