Reporter: Issa Almawadi | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Di penghujung tahun 2013 ini, bank gencar mempersiapkan penambahan modal untuk ekspansi tahun depan. Tak mau ketinggalan, Bank ICB Bumiputera tengah menyiapkan strategi menambah modal, sehingga bisa naik kelas ke kelompok bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 2.
Salah satu strategi penambahan modal yang disiapkan adalah melalui suntikan modal dari pemegang saham. Pada Juni 2013, ICB Financial Group Holding AG sebagai pemegang saham telah menambah modal sebesar Rp 150 miliar. Dari penambahan modal itu, ekuitas ICB Bumiputera menjadi Rp 757,12 miliar per September 2013.
Bambang Setiawan, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank ICB Bumiputera, mengatakan pemegang saham akhir tahun ini akan kembali menginjeksi modal sebesar Rp 65 miliar. Alhasil, jumlah modal ICB Bumiputera nantinya menjadi Rp 816 miliar.
Selain suntikan modal dari pemegang saham, ICB Bumiputera juga berencana menerbitkan saham terbatas alias rights issue pada tahun depan. Melalui aksi tersebut, Bambang mengatakan, ICB Bumiputera menargetkan bisa meraup dana segar sebesar Rp 315 miliar.
Tak cuma itu, ICB Bumiputera juga tengah mengharapkan penambahan modal dari pemegang saham baru, yakni Grup MNC melalui PT MNC Kapital. Sayang, harapan tersebut belum juga terkabul lantaran Bank Indonesia (BI) belum merestui rencana akuisisi 30% saham ICB Bumiputera oleh MNC Kapital.
Meski izin akuisisi belum juga keluar, tak berarti ICB Bumiputera gagal naik kelas ke BUKU 2. Sebab, ICB Bumiputera memiliki mandatory convertible bond (MCB) senilai Rp 150 miliar yang akan jatuh tempo pada tahun 2015 mendatang. "Ini yang paling memungkinkan kami bisa masuk klasifikasi BUKU 2," kata Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News