kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,08   -0,94   -0.10%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IFG Life Sebut Klaim Rasio Asuransi Kesehatan pada 2023 Masih di Bawah 100%


Minggu, 07 April 2024 / 10:39 WIB
IFG Life Sebut Klaim Rasio Asuransi Kesehatan pada 2023 Masih di Bawah 100%
ILUSTRASI. IFG Life menyatakan klaim rasio asuransi kesehatan pada tahun lalu terbilang masih aman


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) menyatakan klaim rasio asuransi kesehatan pada tahun lalu terbilang masih aman.

Head of Corporate Secretariat IFG Life Gatot Haryadi mengatakan klaim rasio asuransi kesehatan pada 2023 tak melebihi 100%.

"Asuransi kesehatan di IFG Life so far masih aman, klaim rasionya tidak melebihi di atas 100%. Jadi, masih jauh di bawah 100%," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (29/3).

Gatot menerangkan tak memungkiri inflasi medis menjadi salah satu penyebab tingginya klaim rasio pada tahun lalu. Dia mengatakan dengan adanya kenaikan tersebut, justru menandakan masyarakat makin sadar dengan asuransi kesehatan. 

"Mereka mulai sadar bahwa dengan biaya medis itu makin naik, maka saya harus beli asuransi kesehatan," ungkapnya.

Baca Juga: IFG Life Beberkan Alasan Gandeng BTN untuk Pemasaran Produk di Kanal Bancassurance

Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan klaim kesehatan menunjukkan peningkatan drastis selama 3 tahun terakhir. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan berdasarkan data AAJI, klaim asuransi kesehatan mengalami kenaikan signifikan selama 3 tahun terakhir dengan rata-rata peningkatan hampir 30%.

"Untuk menanggulangi hal tersebut, AAJI aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian Kesehatan, OJK, dan rumah sakit dalam mengevaluasi produk dan premi berdasarkan pengalaman klaim, serta memfasilitasi diskusi antarperusahaan anggota AAJI," katanya kepada Kontan, Selasa (26/3).

Togar mengatakan sepanjang 2023, klaim kesehatan meningkat 24,9% menjadi Rp 20,83 triliun, jika dibandingkan 2022. Adapun penyebabnya karena inflasi medis yang tinggi, seperti harga fasilitas kesehatan, biaya perawatan rumah sakit, obat, dan tes kesehatan.

Berdasarkan data AAJI 2023, Togar mengatakan pendapatan premi kesehatan bertumbuh 2% menjadi Rp 15,07 triliun. Adapun porsi premi asuransi kesehatan terhadap total premi sebesar 8,5%. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×