kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.618   -43,00   -0,26%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

IIF Salurkan US$38,55 Juta ke Polytama, Perkuat Pasokan Petrokimia Dalam Negeri


Senin, 30 Desember 2024 / 18:57 WIB
IIF Salurkan US$38,55 Juta ke Polytama, Perkuat Pasokan Petrokimia Dalam Negeri
ILUSTRASI. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi dengan PT Polytama Propindo (Polytama)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi dengan PT Polytama Propindo (Polytama) melalui penyaluran pembiayaan senilai US$38,55 juta.

Penyaluran pembiayaan tersebut dilakukan untuk pengembangan proyek jetty dengan pipa dan spherical tank dengan kapasitas penyimpanan 1x3.000 ton beserta fasilitas pendukungnya.

Baca Juga: Percepat Proyek Tol Akses Patimban Paket 2, IIF Salurkan Pembiayaan Rp250 Miliar

Dalam keterangan resminya, Senin (30/12), Interim Chief Executive Officer/Chief Financial Officer IIF Rizki Pribadi Hasan menyampaikan, sinergi IIF dan Polytama sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) no. 66/2019 untuk memperkuat dan mengintegrasikan industri petrokimia dalam negeri.

Lebih lanjut, proyek ini akan memperkuat rantai pasokan Polytama dan mengarah pada sistem yang lebih terintegrasi, sehingga lebih memperkuat posisi Polytama di industry petrokimia.

“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan serta dukungan yang diberikan kepada Polytama dalam menjalankan proyek Polypropylene Plant Balongan (PPB) ini. Semoga sinergi antara Polytama dengan IIF semakin solid di masa depan demi mencapai tujuan bersama” tutur Joko Pranoto selaku Presiden Direktur Polytama.

Baca Juga: IIF Jalin Kolaborasi Strategis, Dukung Proyek SPAM di Wilayah Sumatra

Rencana pengembangan usaha ini juga sejalan dengan arahan Presiden Indonesia dalam optimalisasi Perindustrian petrokimia Tanah Air sebagai upaya penekanan impor kebutuhan polipropilena (PP) dalam Negeri, yang hingga tahun 2023 masih didominasi oleh impor permintaan PP di pasar Indonesia.

Kerja sama ini menjadi salah satu contoh nyata sinergi yang kuat dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan sektor energi yang mandiri guna memperkuat daya saing industri nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×