Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) belakangan ini turut memberikan harapan pada imbal hasil dana kelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan). Selama delapan bulan pertama tahun ini, imbal hasil BPJS hampir membukukan dua digit.
Kepala Urusan Komunikasi Eksternal BPJS Ketenagakerjaan, Irvansyah Utoh Banja mengatakan, per akhir Agustus 2016, total iuran BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 30,3 triliun.
Dari iuran tersebut, pihaknya lebih banyak menginvestasikannya pada instrumen surat utang baik surat berharga negara (SBN) maupun obligasi korporasi sebesar 60%. Instrumen investasi lainnya berupa deposito sebesar 18%, saham sebesar 15%, reksadana sebesar 6%, properti dan investasi langsung sebesar 1%.
"Selama delapan bulan pertama tahun ini, hasil investasi atau yield on investment (yoi) BPJS Ketenagakerjaan sekitar 9,9%," papar Utoh.
Imbal hasil ini telah melampaui target akhir tahun sebesar 9,4%. Namun imbal hasil ini akan bergerak dinamis tergantung kondisi market. Hingga akhir tahun ini, BPJS belum dapat memastikan apakah akan ada pergeseran portofolio lagi. Sebab hal ini akan disesuaikan dengan asset liabilities matching (alma) dan kondisi market.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News