kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,00   6,36   0.69%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan telah capai target


Selasa, 16 November 2021 / 10:07 WIB
Imbal hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan telah capai target
ILUSTRASI. Secara total, imbal hasil kelolaan BPJS Ketenagakerjaan sudah mencapai 6,84% hingga akhir Oktober.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat imbal hasil dari dana kelolaan investasi telah naik per Oktober 2021 dan mencapai target.

“Secara total, imbal hasil sudah mencapai 6,84% dari target 6,55%,” ujar Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Edwin Michael Ridwan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR-RI, Senin (15/11).

Edwin juga bilang imbal hasil yang didapatkan dari tiap program yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan meningkat. Misalnya, program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memiliki imbal hasil 7,06% dari target 6,72% dan program Jaminan Kematian (JKM) realisasi imbal hasilnya 7,48% dari target 6,55%.

Dengan capaian saat ini, Edwin pun optimis bahwa imbal hasil ini bisa terus meningkat hingga akhir tahun dan dapat mencapai 7% secara total.

Baca Juga: Cara mudah mencairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan lewat aplikasi

Edwin mengatakan, saat ini BPJS Ketenagakerjaan mayoritas menempatkan dana investasinya sebanyak 67% ke Surat Utang Negara (SUN) dari dana kelolaan yang saat ini mencapai Rp 540 triliun. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan sesuai dengan ketentuan OJK yang mewajibkan untuk investasi di instrumen tersebut minimal 50%.

“Angka ini jauh di atas angka minimal dari OJK. Sedangkan untuk return-nya beragam karena tergantung pada tenor,” imbuh Edwin.

Selain itu, Edwin  juga bilang bahwa saat ini porsi untuk investasi langsung masih terbilang cukup rendah yaitu sekitar 0,5%. Namun, Edwin bilang ke depan pihaknya akan melakukan investasi yang lebih besar alokasinya untuk investasi langsung.

“Kami saat ini secara aktif mempelajari di market dan berbicara dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan-kemungkinan melakukan investasi langsung, baik di sektor properti maupun yang lain. Walau belum ada yang cocok karena banyak sekali pemilik properti jual dengan harga cukup tinggi, sehingga kami lihat timing-nya belum tepat,” pungkas Edwin.

Baca Juga: Dirut BPJS Ketenagakerjaan: Klaim JHT turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×