kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Imbal Hasil Unitlink Saham Masih Lesu hingga Mei, Bagaimana Prospeknya ke Depan?


Sabtu, 08 Juni 2024 / 19:05 WIB
Imbal Hasil Unitlink Saham Masih Lesu hingga Mei, Bagaimana Prospeknya ke Depan?
ILUSTRASI. Nasabah mencari informasi mengenai produk unit link dari asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (2/1). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/02/2022


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja asuransi unitlink jenis saham tercatat mengalami koreksi paling dalam di antara jenis lainnya per Mei 2024. Berdasarkan data Infovesta Utama, secara year to date (YtD) kinerja untlink berjenis saham mengalami penurunan rata-rata imbal hasil (return) sebesar 3,32% per Mei 2024.

Kemudian disusul oleh unitlink campuran yang juga mengalami koreksi penurunan rata-rata return sebesar 1,71%. Adapun unitlink jenis pendapatan tetap masih bisa memberikan rata-rata return 0,05%. Kemudian unitlink jenis pasar uang juga memberikan rata-rata return 1,29%.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan penyebab unitlink jenis saham yang alami koreksi cukup dalam. Wawan bilang, di bulan Mei ini pasar saham juga sedang terkoreksi sekitar 4%, salah satunya akibat pelemahan rupiah dan proyeksi penurunan suku bunga yang mundur, yang tidak sesuai ekspektasi pasar.

"Dengan kinerja yang ada, justru kita bisa melihat bahwa rata-rata unitlink saham ini lebih prudent, sehingga penurunan kinerjanya tidak setinggi indeks," kata Wawan belum lama ini.

Baca Juga: OJK Beri Izin Usaha kepada Proxima Indonesia Loss Adjusting

Adapun, terkait unitlink jenis pendapatan tetap, Wawan melihat terdorong dari pemasukan berupa kupon, sehingga walau sebetulnya harga juga alami penurunan tetapi pendapatan kuponnya tetap lebih tinggi.

"Namun demikian, kinerja emiten-emiten sendiri secara agregat masih mencatatkan pertumbuhan positif, sehingga dalam jangka panjang masih bisa diharapkan untuk naik," tuturnya.

Meskipun begitu, unitlink jenis pendapatan tetap diproyeksikan masih akan menjadi unggulan dari sisi kinerja dibandingkan jenis lainnya.

Selain itu, peraturan PAYDI yang ketat membuat sejumlah perusahaan Asuransi Jiwa menempatkan dananya lebih prudent dan mengedepankan transparansi yang mencerminkan manajemen risiko.

"Untuk obligasi lebih banyak pada SBN, untuk saham umumnya mengacu pada indeks IDX30 sebagai investment universe-nya, tetapi dengan stock picking sesuai fundamentalnya," lanjut Wawan.

Sejak awal tahun hingga Mei 2024, data Infovesta untuk unitlink jenis saham mencatat PRUlink US Dollar Global Tech Equity Fund menjadi perusahaan dengan return paling tinggi mencatatkan yaitu sebesar 20,11%.

Disusul oleh Smartwealth Dollar Equity World Opportunities Funds US$ dengan return sebesar 14,64%. TM Global Syariah Equity Fund dengan return 13,25%. Kemudian PFI Mega Life USD Global Equity Opportunity Fund dengan return 12,12%. SLI Sharia Global Wealth Fund dengan return 11,58%. 

PT BNI Life Insurance (BNI Life) menyampaikan, unitlink BNI Life yang memberikan return tertinggi adalah unitlink campuran yaitu Blife Link Campuran yang secara year on year tercatat 4,23%.

Baca Juga: OJK Ungkap Sejumlah Latar Belakang Diterbitkannya POJK Nomor 8 Tahun 2024

Plt Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menjelaskan kinerja ini didapat melalui strategi perusahaan yang menerapkan 50:50 pada instrumen saham dan instrumen obligasi.

"Sehingga saat salah satu market naik ataupun turun masih dapat diantisipasi," ujar Eben kepada Kontan.co.id, Rabu (5/6).

Selain itu pemilihan efek saham yang selektif juga dilakukan oleh BNI Life, sehingga ketika terjadi penurunan di market dapat langsung di sesuaikan kembali.  Ke depannya, terkait kinerja investasi pada unitlink, BNI Life melihat masih adanya tantangan di tahu ini karena kondisi market baik untuk saham maupun obligasi masih tinggi volatilitasnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×