kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.194   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.101   4,31   0,06%
  • KOMPAS100 1.062   -0,16   -0,01%
  • LQ45 836   -0,04   -0,01%
  • ISSI 215   0,08   0,04%
  • IDX30 427   0,29   0,07%
  • IDXHIDIV20 515   1,86   0,36%
  • IDX80 121   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 125   -0,20   -0,16%
  • IDXQ30 143   0,19   0,13%

Indeks pensiun naik satu level, masih banyak pekerjaan rumah bagi Indonesia


Rabu, 14 November 2018 / 17:40 WIB
Indeks pensiun naik satu level, masih banyak pekerjaan rumah bagi Indonesia
ILUSTRASI. Ilustrasi Untuk Dana Pensiun di Hari Tua


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melbourne Mercer Global Pension Index (MMGPI) baru saja mengeluarkan laporan tahunan tentang sistem pensiun di seluruh dunia.

Dalam laporan tahunan yang menggabungkan pendapat pemerintah, industri dan akademisi tentang sistem pensiun di seluruh dunia ini menempatkan Indonesia naik satu level menjadi kategori C dengan skor 53,1. Sebelumnya, Indonesia berada di kategori D dengan skor 49,1.

Tahun ini, kategori indeks pensiun Indonesia berada sejajar dengan Arab Saudi, Amerika Serikat, Malaysia, Brazil, Hong Kong, Spanyol, Polandia, Austria, Italia dan Afrika Selatan.

Bill Johnston, Presiden Direktur dan CEO Mercer Indonesia mengatakan peningkatan kategori indeks pensiun ini lantaran terimplementasinya program jaminan pensiun melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang diterapkan pemerintah Indonesia sejak tahun 2015.

“Setelah program jaminan pensiun berjalan di tahun 2015, kinerja di tahun 2016 sempat stagnan dengan perolehan skor 48,3, namun di tahun 2017 skor indeks pensiun Indonesia meningkat jadi 49,9 dan di tahun 2018 ini mencapai 53,1,” katanya saat ditemui di kawasan Senayan, Rabu (14/11).

Meski berhasil mencatatkan peningkatan skor, Bill mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan Indonesia untuk mempertahankan pencapaiannya.

“Masih ada beberapa permasalahan yang belum diselesaikan untuk bisa terus memperbaiki sistem pendapatan pensiun di Indonesia, seperti memberikan tunjangan minimum untuk penduduk lanjut usia dengan status ekonomi rendah,” tambahnya.

Selain itu ia juga mengatakan perlu ada perhatian lebih pada diversifikasi program pensiun untuk pekerja, perbaikan peraturan perundang-undangan mengenai sistem pensiun swasta, serta memperbaiki komunikasi kepada anggota program pensiun.

“Apalagi berdasarkan data pemerintah sekitar 60% penduduk Indonesia bekerja di sektor UMKM, ini jadi tugas bagi Indonesia menghadapi tantangan populasi penduduk usia lanjut untuk menciptakan keamanan finansial yang mencukupi bagi para pensiunan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×