Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indonesia Re, reasuransi raksasa inisiasi pemerintah dengan melakukan merjer perusahaan reasuransi pelat merah, ditargetkan beroperasi paling lambat April 2015 mendatang. Indonesia Re akan lahir dari merjer PT Asei Reasuransi Indonesia dengan PT Reasuransi Internasional Indonesia, dilanjut dengan Reasuransi Nasional Indonesia.
Saat ini, Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, Peraturan Pemerintahnya masih dibahas di Kementerian Keuangan. Sembari, Asei Re memproses merjer dengan Reindo yang direncanakan awal tahun depan.
Asei Re sendiri akan melepas aktivitas usahanya ke anak usahanya, yakni PT Asuransi Asei Indonesia. “Prediksi kami, Maret atau April 2015 lah beroperasi. Mungkin bisa lebih cepat kalau PP-nya bisa cepat terbit,” ujarnya, kemarin.
Indonesia Re diperkirakan akan memiliki ekuitas sebesar Rp 2 triliun. Jumlah tersebut akan membuat Indonesia Re menjadi perusahaan reasuransi raksasa tiga besar di ASEAN. Indonesia Re juga bakal didukung oleh Indonesia Professional Insurers (IPR) lewat skema joint capacity atau penggabungan untuk kapasitas reasuradur dalam negeri oleh empat reasuransi.
Robby Loho, Direktur Utama PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein) bilang, Marein sendiri bersama dengan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) tidak akan masuk dalam Indonesia Re. Namun, bakal menjadi penyeimbang bisnis reasuransi. Seperti halnya dengan, PT Reasuransi Maipark Indonesia yang menangani risiko khusus bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News