Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. FinAccel, perusahaan induk Kredivo, telah membatalkan rencana untuk menjadi perusahaan terbuka di AS melalui mekanisme penggabungan usaha (merger) dengan perusahaan cangkang (SPAC). Namun, hal tersebut dinilai tak akan mempengaruhi minat investor terhadap perusahaan.
Co-Founder and Group CEO of FinAccel Akshay Garg mengatakan, secara umum para investor masih tertarik dan antusias dengan perusahaan yang dipimpinnya. Hal tersebut berkaitan dengan beberapa aksi korporasi yang telah dilakukan FinAccel dalam beberapa waktu belakangan.
Salah satu aksi korporasi yang dinilai menarik minat investor ialah aksi akuisisi FinAccel terhadap PT Bank Bisnis Internasional. Seperti diketahui, saat ini FinAccel telah memiliki saham di bank tersebut sebanyak 40%.
Baca Juga: Induk Kredivo, FinAccel Batal Melantai di Bursa Saham AS
“Kami sebenarnya berencana untuk meningkatkannya dalam waktu dekat menjadi pemegang saham mayoritas dalam 6 sampai 12 bulan ke depan dan masuk ke bisnis bank digital,” ujar Akshay dalam diskusi media terbatas, Rabu (16/3).
Selain itu, Akshay juga mengatakan bahwa pihaknya masih berencana untuk memperluas layanan FinAccel di kancah internasional. Seperti diketahui, saat ini layanan FinAccel juga sudah hadir di Vietnam yang bermitra dengan VietCredit Joint Stock Company untuk mengoperasikan bisnis PayLater Kredivo di Vietnam.
Ia juga menambahkan bahwa sepanjang 2021 lalu, kinerja perusahaan pun mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Ia mencatat ada pertumbuhan pendapatan lebih dari 160% tahun lalu.
“Anda tahu kami sangat menguntungkan dan sangat-sangat sedikit perusahaan yang benar-benar dapat mengklaim itu,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News