Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan bahwa industri asuransi umum masih belum sehat. Hal ini terlihat dari rasio hasil underwriting dan beban usaha alias operation expenditur (Opex).
Ketua AAUI Budi Herawan menyampaikan bahwa industri asuransi umum mencetak laba sebagian besar disumbang oleh hasil investasi. Tercatat hasil investasi asuransi umum mencapai Rp 30,83 triliun tumbuh 12,09% year on year (yoy) di kuartal III-2023.
“Hasil investasi itu jelas dari permodalan dan dari premi yang didapat. Ini yang kta bilang PR kita. Tapi semoga kita sadari hal ini, agar nanti ada satu terobosan baik regulasi, hal lain, atau regulasi baru,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/11).
Baca Juga: AAUI Catat Premi Asuransi Umum Naik 10,1% di Kuartal III-2023
Menilik data AAUI per kuartal III 2023, tercatat hasil underwriting mencapai 18,99%. Bila ditelisik, hasil underwriting dicapai dari hasil premi dikurangi dengan biaya akuisisi, klaim dibayar dan kenaikan atau penurunan cadangan klaim.
Adapun rasio beban usaha industri asuransi umum secara keseluruhan tercatat naik sebesar 12,75% yoy menjadi Rp 11,75 triliun di kuartal III-2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 10,42 triliun.
Budi menuturkan, strategi penyehetan industri asuransi umum bisa diawali dengan menghentikan perang diskon lewat produk yang ditawarka di pasar.
“Kita di industri ini sudah mencoba transformasi dan reformasi tapi ini perlu waktu, semoga di tahun 2024 bisa terlihat hasilnya kalau ini berjalan sesuai harapan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News