Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laporan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat industri fintech peer to peer (P2P) lending mengalami kerugian per Februari 2024 sebesar Rp 97,56 miliar.
Adapun kondisi itu berbanding terbalik dengan Februari 2023, industri fintech P2P lending tercatat meraih laba Rp 98,25 miliar.
Jika dilihat berdasarkan data OJK, kerugian mulai dialami industri fintech P2P lending per Januari 2024. Adapun sepanjang tahun lalu, industri fintech P2P lending selalu mencatatkan laba.
Baca Juga: Akseleran Catat Pembiayaan ke Sektor Produktif Mencapai 95%
Mengenai hal itu, PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran mengungkapkan perusahaan mengalami kondisi sebaliknya dari kondisi industri.
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan pada tahun lalu, perusahaannya masih mengalami rugi.
Namun, dia mengeklaim Akseleran sudah meraih keuntungan pada tahun ini.
"Tahun ini, dari Januari hingga April terus untung setiap bulan," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (3/5).
Baca Juga: Penyaluran Pendanaan Akseleran Tak Mengalami Kenaikan Selama Ramadan 2024
Ivan menyampaikan raihan positif pada tahun ini disebabkan upaya perusahaan yang menurunkan Opex sampai dengan 40%, jika dibandingkan tahun lalu. Ditambah revenue-nya terus coba dinaikkan.
"Selain itu, kami juga menahan cost of fund sehingga margin kami bisa tetap baik. Kami juga menjaga Non Performing Loan (NPL) supaya cost of fund tetap rendah," kata Ivan.
Sebagai informasi, berdasarkan situs resmi Akseleran, total pendanaan tersalurkan pada 2024 mencapai Rp 978,29 miliar, sedangkan TKB90 perusahaan per 3 Mei 2024 sebesar 99,74%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News