kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri keuangan global cemas terlibas FinTech


Rabu, 01 Juni 2016 / 15:34 WIB
Industri keuangan global cemas terlibas FinTech


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pricewaterhouse Coopers (PwC) dalam laporan surveinya yang bertajuk Global FinTech Report melaporkan sebagian besar industri keuangan tradisional menyatakan kecemasannya bahwa perusahaan FinTech akan mengalahkan mereka dalam bisnis.

Menurut surveinya, PwC menyebut mayoritas atau sekitar 83 persen responden yang berasal dari institusi keuangan tradisional yakin bahwa bagian dari bisnis mereka berisiko kalah dari perusahaan FinTech yang berdiri sendiri. Hampir 95 persen dari kasus tersebut adalah perbankan.

"Selain itu, mereka percaya bahwa 23 persen dari bisnis mereka dapat berisiko karena perkembangan FinTech yang terus menggeliat dan perusahaan FinTech mengantisipasi bahwa mereka bisa mengakuisisi 33 persen bisnis inkumben," tulis PwC dalam laporan yang diterima Kompas.com, Rabu (1/6/2016).

Dalam kasus ini, industri perbankan dan pembayaran merasa paling tertekan dengan hadirnya perusahaan-perusahaan FinTech. Sementara itu, industri transfer dana dan pembayaran merasa mereka bisa kalah 28 persen dari porsi pasar mereka dan para bankir mengestimasi mereka bisa kalah hingga 24 persen.

Dalam survei ini, analis PwC didasarkan kepada dua hal. Pertama, data primer yang diambil dari survei global terhadap pemain-pemain teratas institusi keuangan dunia, yakni 544 responden dengan jabatan CEO, Head of Innovation, Direktur Informasi, dan manajer top yang terlibat dalam transformasi digital dan teknologi. Kedua adalah data dan tinjauan dari platform internal PwC. (Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×