Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Indonesia (Aslindo) menyampaikan industri perlu melakukan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan kinerja pada 2025.
Jika menilik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pinjaman LKM pada 2024 mencapai Rp 1,04 triliun. Nilai itu hanya tumbuh tipis 2,97%, jika dibandingkan posisi 2023 yang sebesar Rp 1,01 triliun.
Ketua Umum Aslindo Burhan mengatakan upaya yang bisa dilakukan LKM saat ini, yaitu memperkuat dari sisi kompentensi sumber daya manusia. Misalnya, mengedepankan sertifikasi bagi pengurus dan pelatihan kepada seluruh jajaran sumber daya manusia dalam waktu dekat.
"Perlu juga adanya perbaikan tata kelola yang akan diperkuat dengan ketentuan yang terdapat dalam rancangan Peraturan OJK (POJK) tentang Pelaporan Tata kelola bagi LKM/LKMS," ucapnya kepada Kontan, Selasa (22/7).
Baca Juga: LKM Yakin Bisnis Tak Tergerus Kehadiran Koperasi Merah Putih
Selain itu, Burhan mengatakan Aslindo juga perlu memperkuat kerja sama dengan Kementerian Keuangan sebagai penyalur pembiayaan ultra mikro. Dengan demikian, hal itu akan terus menumbuhkan aset LKM/LKMS.
Ditambah, terus berupaya bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dia meyakini apabila hal itu terwujud, masyarakat akan makin kuat tingkat kepercayaannya terhadap LKM.
"Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap LKM makin kuat," ungkapnya.
Sebagai informasi, OJK mencatat aset LKM mencapai Rp 1,69 triliun pada 2024. Nilai itu meningkat 6,96%, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,58 triliun.
Baca Juga: Ini Kata LKM BKD Ponorogo Terkait Kehadiran Kopdes Merah Putih
Selanjutnya: Kinerja ADHI dan WIKA Turun di Semester I 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya
Menarik Dibaca: Fitur Lifestyle Hadir di PLN Mobile, Perluas Layanan ke Ranah Hiburan dan Gaya Hidup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News