kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Industri multifinance raup laba Rp 12,22 triliun


Senin, 02 Februari 2015 / 14:33 WIB
Industri multifinance raup laba Rp 12,22 triliun
ILUSTRASI. Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat Periode 15-17 Agustus 2023.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Johana K.

JAKARTA. Industri perusahaan pembiayaan alias multifinance meraup laba sebesar Rp 12,22 triliun sepanjang tahun lalu. Perolehan laba ini  turun lebih dari 15% kalau dibandingkan tahun sebelumnya. Laba multifinace 2013 lalu berkisar Rp 14,46 triliun.

Maklum, merunut data yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaannya hanya tumbuh tipis 5,2% Pada tahun 2013, piutang perusahaan pembiayaan mencapai Rp 348,02 triliun. Sementara, sampai akhir tahun 2014, piutang hanya tumbuh menjadi Rp 366,20 triliun.

Perlambatan pertumbuhan pembiayaan disinyalir karena perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini berimbas pada pelemahan daya beli masyarakat yang membuat masyarakat menunda untuk membeli kendaraan.

Buktinya, berdasarkan data AISI, jumlah penjualan nasional sepeda motor baru pada tahun lalu hanya mencapai 7,9 juta unit atau naik 2% ketimbang tahun sebelumnya yang berkisar 7,8 juta unit. Jumlah penjualan mobil juga menyusut 2% dari sebanyak 1,22 juta unit menjadi 1,20 juta unit.

Adapun, lini usaha perusahaan pembiayaan, yakni pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, anjak piutang dan kartu kredit. Tahun lalu, pembiayaan konsumen mencapai Rp 245,80 triliun, sewa guna usaha sebesar Rp 110,95 triliun, dan anjak piutang Rp 9,41 triliun, serta kartu kredit Rp 29,49 miliar. Pembiayaan konsumen naik 10%, sedangkan sewa guna usaha tercatat turun 5%.

Selain itu, kenaikan pada suku bunga acuan mendorong kenaikan bunga pinjaman dari perbankan dan pasar modal. Akibatnya, terjadi kenaikan yang kentara pada biaya pendanaan atau cost of fund. Tidak hanya itu, kewajiban industri multifinance pun membengkak 14% menjadi Rp 5,07 triliun. Cadangan meningkat 45,2%, yaitu dari Rp 886 miliar menjadi sebesar Rp 1,28 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×