Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan terus menjaga kualitas kredit untuk menghadapi tekanan inflasi dan pelemahan nilai tukar rupiah. Melalui strategi tersebut, kualitas dan penyaluran kredit ekspor tetap terkendali.
Bank BRI misalnya, tetap menyalurkan kredit ekspor selaras dengan strategi perusahaan. Secara umum, Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan, BRI selektif dalam menyalurkan kredit berdasarkan pertumbuhan.
"Selain itu, kami juga membuat sektor - sektor prioritas dalam penyalurannya," kata Aestika, Jumat (15/7).
Menurut Aestika, strategi tersebut juga dibarengi dengan pengelolaan risiko kredit lewat pemupukan pencadangan yang memadai guna mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global akibat inflasi dan perang Rusia - Ukraina.
Baca Juga: Masih Penuh Tantangan, Bank Danamon (BDMN) Masih Optimis Capai Target Kredit 2022
Strategi tersebut ternyata membuahkan hasil dan mampu torehkan kinerja signifikan. Hingga kuartal I 2022, penyaluran kredit ekspor BRI mencapai Rp 78 triliun, atau naik 39% secara tahunan.
Tak berbeda, Bank BCA juga menyatakan penyaluran kredit ekspor masih tumbuh positif sejalan dengan perkembangan ekspor nasional. Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn berkata, pihaknya akan terus mendukung nasabah eksportir untuk memasarkan produk hingga ke luar negeri.
"Melalui penyediaan produk dan layanan remittance dan trade, BCA berkomitmen dalam mendukung kebutuhan bisnis ekspor para pelaku usaha," terang Hera.
Tidak cukup sampai situ, bank swasta terbesar di Indonesia juga menyediakan trade finance dan kurs yang kompetitif untuk pembiayaan modal kerja. Dengan begitu, dia berharap nasabah dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan bisnis.
Sementara itu, BNI berkomitmen sebagai bank yang fokus bisnis internasional seiring perayaan HUT Ke-76. BNI telah berhasil mencatatkan pertumbuhan volume transaksi ekspor 30,62% yoy hingga Mei 2022.
Baca Juga: Dukung Ekspansi Bisnis, Bank BJB Targetkan Himpun Pertumbuhan DPK hingga 10%
Selain itu, penyaluran kredit melalui cabang luar negeri BNI mencapai US$ 3,9 miliar, naik 18% yoy. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, BNI telah berkelana ke berbagai negara untuk membantu mitra mengembangkan bisnis ke level yang lebih tinggi.
"BNI akan lebih gencar lagi dalam membantu nasabah menemukan potensi pertumbuhan yang lebih kuat melalui berbagai jaringan sekaligus solusi perbankan yang miliki," ungkapnya.
Dia menyampaikan 76 tahun ini merupakan ajang pembuktian BNI sebagai Lembaga keuangan yang agile, yang mampu beradaptasi kala dihadapkan pada tantangan-tantangan baru. Sehingga perlu dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi peluang dan kesuksesan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News