kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Masih Penuh Tantangan, Bank Danamon (BDMN) Masih Optimis Capai Target Kredit 2022


Jumat, 15 Juli 2022 / 12:15 WIB
Masih Penuh Tantangan, Bank Danamon (BDMN) Masih Optimis Capai Target Kredit 2022


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski perekonomian masih mengalami perbaikan, ancaman ekonomi global semakin nyata. Mulai dari inflasi yang makin tinggi di berbagai negara hingga tren kenaikan suku bunga.

Kendati demikian, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) masih optimis mengejar target bisnis yang telah ditetapkan di awal tahun. Wakil Direktur Utama Hafid Hadeli menyatakan akan mengejar target pertumbuhan kredit sigle digit tinggi. 

“Saat ini kredit kita tetap tumbuh. Target kita dari awal tahun itu tumbuh single digit sedikit di bawah double digit. Kita masih coba untuk tumbuh ke sana,” ujar Hafid di Jakarta pada Kamis (14/7). 

Ia menyatakan sumber pertumbuhan kredit berasal dari semua sektor. Mulai dari korporasi, UMKM, hingga konsumer dengan mendorong anak perusahaan Adira Finance. 

Baca Juga: BTN Bakal Sekuritisasi KPR Rp 2 Triliun pada Penghujung Tahun 2022

“Kalau kita sebutnya KPR Prima, Kredit Pemilikan Mobil, kerja sama dengan Bank Danamon semakin bagus. Apalagi sekarang dengan dukungan Bank Danamon, Adira Finance bisa menawarkan bunga murah. Jadi diharapkan bisa meningkat terus,” tambah Hafid. 

Ia yakin kinerja anak perusahaan akan meningkatkan penyaluran kredit segmen ritel bagi Bank Danamon. Namun, ia menyebut terdapat kendala stok kendaraan yang semakin menipis akibat masalah kelangkaan chip di tingkat produsen. 

Demand-nya banyak tapi orang tidak segera dapat mobilnya. Jadi itu agak menghambat sektor otomotif,” tuturnya. 

Begitupun untuk segmen korporasi, Hafid menilai pertumbuhan kreditnya masih besar. Tercermin dari pertumbuhan kredit korporasi 11% di kuartal 1-2022. Ia berharap sampai akhir tahun segmen ini tetap tumbuh optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×