Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (Bank BJB) terus memacu bisnis di tengah pemulihan ekonomi. Agar memiliki amunisi yang kuat, Bank BJB memperkuat pendanaan dalam melakukan ekspansi.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldy mengakui likuiditas masih cukup longgar dalam menopang pertumbuhan kredit maupun memenuhi kewajiban jangka pendek. Namun, perseroan baru saja merilis obligasi subordinasi senilai Rp 1 triliun.
“Sehingga selain membantu pemenuhan rasio stable fund juga sekaligus menambah rasio permodalan karena diperhitungkan dalam modal tier 2,” katanya kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Ini Respon Manajemen Danamon (BDMN) Soal Kabar Merger dengan Bank Panin
Seiring dengan itu, Bank BJB akan mengejar pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di kisaran 9% hingga 10% hingga akhir tahun. Seiring dengan itu, bank juga akan mengejar pertumbuhan kredit di kisaran 9% hingga 10%.
Berdasarkan laporan keuangan bulanan, Bank BJB mencatatkan pertumbuhan DPK 10,96% (year on year) yoy dari Rp 112,03 triliun menjadi Rp 124,31 triliun per Mei 2022. Sedangkan penyaluran kredit ikut tumbuh 10,5% yoy dari Rp 90,83 triliun menjadi Rp 100,37 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News