kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.959   -89,00   -0,53%
  • IDX 6.063   66,88   1,12%
  • KOMPAS100 861   13,76   1,62%
  • LQ45 680   12,69   1,90%
  • ISSI 188   2,05   1,10%
  • IDX30 360   6,81   1,93%
  • IDXHIDIV20 436   9,26   2,17%
  • IDX80 97   1,64   1,71%
  • IDXV30 103   1,09   1,07%
  • IDXQ30 119   2,56   2,21%

Ini alasan kenapa pertumbuhan kredit 2017 rendah


Minggu, 18 Maret 2018 / 10:43 WIB
Ini alasan kenapa pertumbuhan kredit 2017 rendah
ILUSTRASI. Mesin Penghitung Uang di Bank


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit 2017 memang tak sesuai dengan harapan pemerintah. Awalnya pemerintah menargetkan kredit 2017 bisa tumbuh 9%-12%. Nyatanya pertumbuhan kredit 2017 lalu hanya 8,24% year on year (yoy).

Terkait pertumbuhan kredit tahun lalu yang rendah ini, Presiden sempat mengkritik beberapa bankir yang ada di Istana Negara Kamis (15/3) lalu. menurut Presiden Jokowi, bankir kurang mau untuk mengambil risiko.

Padahal bank berperan cukup penting terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Namun pernahkah Anda berpikir kenapa kredit pada tahun lalu tak mencapai target?

Dalam catatan KONTAN, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertumbuhan kredit 2017 memang cukup rendah. Hal ini sebenarnya lebih disebabkan karena pertumbuhan kredit bank menengah kecil jauh dari target.

Bank menengah BUKU III tercatat hanya menorehkan pertumbuhan kredit 1% yoy sedangkan bank kecil BUKU II pertumbuhan kreditnya turun 7% dan BUKU I turun paling dalam yakni 36% yoy.

Bank besar BUKU IV karena dibantu proyek pemerintah masih mencatatkan pertumbuhan kredit dua digit yaitu 20% yoy. Memang sedikit jomplang.

Mengomentari hal ini, Halim Alamsyah Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bilang pertumbuhan kredit tahun lalu belum optimal karena dari sisi permintaan belum terlalu kuat.

"Sementara dari sisi supply oleh perbankan belum terlalu kencang," kata Halim kepada kontan.co.id, Jumat (16/3). 

Belum terlalu kencangnya supply dari bank karena bank masih konservatif dalam ekspansi kredit.

Hal ini akibat upaya bank mengendalikan risiko kredit yang pada beberapa periode sebelumnya cenderung naik. 

Tahun ini diproyeksi risiko kredit sudah mulai terkendali. Diharapkan pertumbuhan kredit 2018 bisa mencapai target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×