kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini alasan SBY memilih Agus Martowadojo


Sabtu, 23 Februari 2013 / 16:09 WIB
Ini alasan SBY memilih Agus Martowadojo
ILUSTRASI. Simak kurs dollar-rupiah di BRI jelang tengah hari ini, Selasa 12 Oktober 2021. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/17/10/2017


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya hanya menyerahkan nama Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebagai satu-satunya calon Gubernur Bank Indonesia ke DPR RI. Menurut staf khusus presiden bidang ekonomi Firmansyah, hal tersebut diputuskan SBY setelah mendapat masukan dan pertimbangan dari sejumlah pihak seperti Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Wakil Presiden Boediono.

Lantas apa yang menjadi alasan Presiden mengusung mantan Dirut Bank Mandiri tersebut?

Firmansyah menguraikan, pertama, Agus dianggap cukup mempunyai pengalaman sebagai bankir baik itu di sebagai bankir swasta maupun bankir pemerintah. Bahkan kata dia, sosok Agus yang pernah menjadi orang nomor satu Bank Mandiri juga menjadi pertimbangan Presiden.

“Dia memahami benar industri perbankan Indonesia,” kata Firmansyah kepada Kontan, Sabtu (23/2).

Kedua, selama menjabat sebagai Menteri Keuangan, Agus juga dianggap dapat menyelesaikan persoalan persoalan fiskal dan sektor riil dengan baik. Firman menjelaskan Presiden memang menginginkan agar pengganti Darmin Nasution dapat lebih intens menjaga kebijkan sektor riil dan fiskal guna menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi dunia.

Terakhir, kata Firman kinerja dan profesionalitas Agus tak perlu diragukan lagi. Ia pun mencontohkan selama ini Indonesia mampu menjaga defisit anggaran dan utang ke luar negeri dengan cukup sehat. Lanjutnya Presiden pun melihat pria kelahiran Amsterdam itu mempunyai relasi yang cukup baik dengan mitra dalam negeri seperti LPS, OJK dan BI maupun internasional seperti G20, IMF dan Bank Dunia.
 
“Koordinasi policy dengan lembaga internasional ini dapat membuat potensi krisis dapat dideteksi sedini mungkin,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×