kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.365   47,00   0,29%
  • IDX 7.924   18,45   0,23%
  • KOMPAS100 1.106   -3,81   -0,34%
  • LQ45 812   -5,69   -0,70%
  • ISSI 267   0,83   0,31%
  • IDX30 420   -3,40   -0,80%
  • IDXHIDIV20 488   -3,75   -0,76%
  • IDX80 123   -0,82   -0,67%
  • IDXV30 131   -0,96   -0,72%
  • IDXQ30 136   -1,39   -1,01%

Ini Arah Bunga Kredit Bank Mandiri Pasca Penurunan BI Rate


Rabu, 27 Agustus 2025 / 12:23 WIB
Ini Arah Bunga Kredit Bank Mandiri Pasca Penurunan BI Rate
ILUSTRASI. Kinerja Perbankan: Teller menghitung uang di Bak Mandiri, JAkarta, Senin (25/8/2025). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada Juli 2025, kredit perbankan tumbuh sebesar 7,03% secara tahunan atau year on year (yoy), didukung kualitas aset yang tetap baik dengan NPL terjaga di level 2,28% dan Loan at Risk (LaR) menurun menjadi sebesar 9,68%. KONTAN/Baihaki/25/8/2025


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Buat pemegang saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), ada langkah strategi yang akan dilakukan Bank Mandiri untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, salah satunya dengan penyesuaian tingkat bunga, setelah Bank Indonesia (BI) memangkas bunga acuan BI rate sebesar 25 bps menjadi 5,00%.

Terkait suku bunga kredit, Bank Mandiri menegaskan telah melakukan penyesuaian pada segmen kredit berbasis reference rate sesuai arah penurunan BI rate. Transmisi tersebut dipengaruhi kondisi likuiditas industri, struktur biaya dana (cost of fund), serta komunikasi kepada nasabah.

“Portofolio kredit yang langsung mengacu pada BI Rate hanya mencakup porsi terbatas dibandingkan total portofolio,” kata Direktur Finance dan Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, dalam siaran pers, Rabu (28/8).

Penurunan BI rate 25 bps diperkirakan menurunkan yield kredit sekitar 10 bps – 15 bps di level portofolio. Adapun, dampak terhadap pendapatan bunga relatif minimal dan dapat dikelola melalui strategi peningkatan porsi kredit ritel dan UMKM sekaligus menjaga keseimbangan portofolio wholesale.

Baca Juga: Bunga Simpanan Harus Turun demi Kredit Murah

Lanjut Novita, kebijakan penurunan bunga acuan tersebut menjadi sinyal positif bagi dunia usaha. Bank Mandiri akan memperkuat sinergi dengan otoritas moneter melalui pertumbuhan kredit yang sehat, terukur, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat maupun pelaku usaha.

Sejalan dengan itu, Bank Mandiri akan terus menjalankan fungsi intermediasi secara sehat dan selektif, terutama mendukung sektor produktif serta penguatan ekonomi kerakyatan. Dengan fokus pada pertumbuhan berbasis ekosistem wholesale, perseroan optimistis mampu tumbuh berkelanjutan melalui prinsip kehati-hatian (prudential banking).

Sebagai informasi, hingga Mei 2025, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit wholesale 15,8% secara year on year (YoY), jauh di atas rata-rata industri 8,43% yoy. Kredit perumahan atau KPR juga tumbuh 14,2% yoy. Sementara itu, segmen ritel naik 8,95% secara tahunan, sejalan dengan tren industri. Pertumbuhan tersebut menunjukkan produk Bank Mandiri tetap diminati pasar.

Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL hanya 1,06% secara bank only pada periode yang sama, lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata industri. Bank Mandiri akan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian agar tetap tangguh menghadapi berbagai siklus ekonomi dan dinamika pasar.

Untuk memperluas akses layanan keuangan, Bank Mandiri mengoptimalkan kapabilitas digital melalui Livin’ by Mandiri untuk nasabah ritel, Kopra by Mandiri bagi segmen wholesale, serta Livin’ Merchant bagi UMKM. Dengan inovasi ini, perseroan berupaya memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif sekaligus mendorong akselerasi layanan finansial di seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Suku Bunga Acuan Dipangkas 4 Kali, Namun Kredit Tidak Ada Penurunan Berarti

Selanjutnya: Promo Ramen 1 Dine In Special Senin-Jumat: Sushi, Ramen & Donburi Serba Rp 19.000-an

Menarik Dibaca: Promo Ramen 1 Dine In Special Senin-Jumat: Sushi, Ramen & Donburi Serba Rp 19.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×