kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Suku Bunga Kredit Sektor Prioritas Mulai Turun Meski Kualitas Kredit Memburuk


Kamis, 19 Juni 2025 / 15:00 WIB
Suku Bunga Kredit Sektor Prioritas Mulai Turun Meski Kualitas Kredit Memburuk
ILUSTRASI. Warga mengendarai motor melewati perumahan bersubsidi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/2/2025). Bank Indonesia (BI) meningkatkan besaran Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) menjadi 5 persen dari dana pihak ketiga (DPK) mulai 1 April 2025 untuk sektor perumahan, termasuk perumahan rakyat dengan besaran insentif yang akan dinaikkan secara bertahap dari Rp 23 triliun menjadi sekitar Rp 80 triliun. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/rwa.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga kredit mulai menunjukkan penurunan, terlebih untuk sektor-sektor prioritas Bank Indonesia (BI). Penurunan tersebut terjadi ketika kualitas kredit di sektor tersebut yang mengalami pemburukan.

Dalam hal ini, sektor-sektor yang dimaksud adalah sektor yang mendapatkan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial atau KLM. 

BI mencatat sektor prioritas KLM yang mengalami penurunan suku bunga kredit di antaranya Transportasi, Pariwisata, Ekraf (TPEK), Perdagangan, Pertanian, Industri Pengolahan (PPIP) , dan Konstruksi yang masing-masing menurun sebesar 5 basis poin (bps), 2 bps dan 1 bps. 

Lebih rinci, suku bunga kredit untuk sektor TPEK per Mei 2025 ada di level 8,38%. Di periode yang sama, suku bunga kredit untuk sektor PPIP di level 9,28% dan untuk sektor konstruksi ada di level 7,14%.

Sementara itu, sektor prioritas lainnya yaitu sektor Green relatif stabil. Di mana, per Mei 2025, suku bunga kredit untuk sektor tersebut berada di level 7,69%.

Baca Juga: BI Minta Perbankan Turunkan Suku Bunga Agar Penyaluran Kredit Meningkat

Di sisi lain, suku bunga kredit untuk sektor-sektor yang bukan prioritas KLM tercatat masih mengalami kenaikan. Pada April 2025, suku bunga kredit non KLM ada di level 10,62% dan sebulan berikutnya naik jadi 10,68%.

“Suku bunga kredit pada mayoritas sektor prioritas KLM tergolong lebih rendah dari agregat industri,” tulis BI dalam laporan asesmen transmisi suku bunga, Kamis (18/6).

Untuk kualitas kredit, seluruh sektor KLM mencatatkan penurunan kualitas kredit secara bulanan. Di mana, kenaikan tertinggi ada di sektor green dan sektor konstruksi yang masing-masing naik 10 bps dan 7 bps.

Baca Juga: Meski BI Rate Turun, Suku Bunga Kredit Bank Digital Tetap

“Meskipun demikian, rasio NPL pada sektor prioritas KLM tergolong rendah karena di bawah batas prudensial 5%,” tulis laporan tersebut,

Dalam perspektif yang lebih panjang yaitu enam bulan terakhir, BI mencatat suku bunga kredit pada sektor prioritas KLM mengalami penurunan, meskipun menghadapi kenaikan risiko kredit. BI mengindikasikan tren penurunan tersebut dikarekanakan efektivitas kebijakan KLM dalam mendorong penyaluran kredit pada sektor-sektor prioritas, melalui pemberian insentif likuiditas.

Adapun, total insentif KLM hingga minggu kedua Juni 2025 mencapai sebesar Rp 372 triliun, yang disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp 164 triliun, bank BUSN sebesar Rp 166,4 triliun, BPD sebesar Rp 36 triliun, dan KCBA sebesar Rp 5,6 triliun.

Kondisi ini juga menunjukkan bahwa insentif KLM mendukung pembentukan suku bunga yang lebih rendah, sehingga meningkatkan daya saing bank dalam melakukan intermediasi kepada dunia usaha,” tandas BI.

Baca Juga: BI Rate Sudah Dipangkas, Kapan Bank Turunkan Suku Bunga Kredit?

Selanjutnya: Metropolitan Land (MTLA) Realisasikan Marketing Sales Rp 775 Miliar hingga Mei 2025

Menarik Dibaca: Apa Rekomendasi Makanan yang Bisa Menurunkan Kolesterol yang Tinggi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×