kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini cara Bank QNB Indonesia perbaiki kinerja 2017


Selasa, 20 Desember 2016 / 22:10 WIB
Ini cara Bank QNB Indonesia perbaiki kinerja 2017


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Bank QNB Indonesia Tbk sudah menyiapkan beberapa startegi untuk untuk memperbaiki kinerja di 2017. Salah satunya adalah dengan fokus ke bisnis ritel (wholesale banking) untuk meningkatkan portofolio kredit.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia disebutkan bahwa pada 2017 manajemen Bank QNB Indonesia akan meluncurkan beberapa produk ritel baru. Terkait detail produk apa yang akan diluncurkan pada tahun depan, manajemen belum merinci.

Namun sebagai gambaran tahun ini, Bank QNB berkode BKSW ini telah meluncurkan layanan aplikasi mobile banking bernama DooEt+. Layanan ini dibuat untuk memudahkan nasabahnya untuk bertransaksi.

“Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan pertumbuhan kredit dari ritel dan meningkatkan fee based income,” ujar Direktur Bank QNB Indonesia Windiartono Tabingin dalam keterbukaan informasi, Selasa (20/12).

Maklum sampai kuartal 3 2016 tercatat kredit bank QNB Indonesia turun 7,15% dibandingkan periode sama tahun lalu atau year on year (yoy) menjadi Rp 18,6 triliun. Selain itu pada periode yang sama bank juga mencatatkan kerugian sebesar Rp 235,4 miliar.

Windiartono menambahkan manajemen akan lebih mengedepankan teknologi seperti DooET. Penggunaan teknologi ini diharapkan bisa mendongkrak dana murah dan meningkatkan provitabilitas bank.

Sebelumnya, manajemen juga menyebut untuk meningkatkan kinerja, kedepanya bank juga akan meningkatkan kartu debit korporasi dan BPR connect.

Atasi kredit bermasalah

 

Untuk kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), manajemen Bank QNB Indonesia yakin pada tahun 2017 bisa berkurang. Hal itu seiring dengan ekspansi kredit dan didukung jaminan yang memadai.

Sebagai gambaran NPL bank berkode BKSW sampai kuartal 3 2016 sebesar 4,87% atau naik dari periode yang sama tahun lalu 2,78%. “Pemburukan NPL, banyak disebabkan karena sektor properti, namun secara umum kedepan akan membaik karena didukung jaminan atau agunan yang memadai,” ujar Direktur Bank QNB Indonesia Windiartono Tabingin dalam keterbukaan informasi, Selasa (20/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×