Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun 2021, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terus menggenjot kinerja kredit usaha rakyat (KUR). Tak tanggung-tanggung, bank pelat merah ini menyasar 57 juta usaha ultra mikro yang minim akses pendanaan.
Target tersebut dikhususkan bagi usaha ultra mikro agar bisa diberikan fasilitas pinjaman murah via layanan digital, tanpa agunan.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, saat ini baru sekitar 20% usaha ultra mikro yang memiliki akses pembiayaan.
"Mudah-mudahan kita bisa melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan biaya yang semurah mungkin," kata Sunarso, Senin (8/2/2021).
Baca Juga: Sri Mulyani targetkan holding ultra mikro beri kredit murah untuk 29 juta usaha kecil
Dia menjelaskan, usaha ultra mikro berada di bawah usaha mikro, dengan ticket size-nya di bawah Rp 10 juta. Tenor pinjaman bisa lebih pendek, karena banyak dari pelaku usaha ultra mikro kebutuhan pinjamannya harian.
BRI menyasar usaha ultra mikro karena bagian dari strategi BRI untuk menumbuhkan sumber-sumber pertumbuhan baru. Selain itu, BRI juga mendorong nasabah mikro dan kecil untuk naik kelas.
Menurut Sunarso, selama ini sekitar 5 juta pengusaha ultra mikro mencari sumber pendanaan dari loan shark atau rentenir dengan bunga tinggi, 7 juta dari kerabat, dan 18 juta lagi masih bingung harus kemana mencari pinjaman.
Baca Juga: Dua bank BUMN ini bakal menggenjot kredit lewat kolaborasi dengan platform digital
"Kita mencari sasaran yang lebih kecil, tapi jumlahnya banyak. Prosesnya memang harus digital, pelayanan melalui platform digital supaya cepat," ujar Sunarso.