Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Untuk mendorong pertumbuhan CASA, BRI akan melakukan optimalisasi jaringan kerja perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Lalu mengoptimalisasi peran Agen BRILink melalui peningkatan transaksi maupun referal simpanan, serta mengembangkan platform pembayaran digital di berbagai ekosistem (BRISmart, BRIMola, BRIStore, BRI API) untuk menangkap potensi likuditas baru.
Baca Juga: BCA memasang target pertumbuhan kredit 7%-8% tahun depan
Sementara PT Bank Permata Tbk akan mendorong dana murah lewat inovasi produk dengan mengombinasikan kredit dan tabungan.
Jelang akhir tahun 2019, bank ini lewat unit usaha syariahnya meluncurkan produk KPR iB Bijak. Ini merupakan produk KPR yang mengombinasikan dengan tabungan.
Dengan produk tersebut, cicilan KPR akan semakin ringan karena tabungan nasabah akan dikenakan margin jauh lebih tinggi dibandingkan tabungan pada umumnya. Bahkan cicilan KPR akan dikenakan ujrah 0% jika nilai tabungannya 125% dari pokok KPR.
Baca Juga: Ini strategi Bank IBK Indonesia mencapai pertumbuhan kredit 51% tahun 2020
Per September 2019, rasio CASA UUS Bank Permata masih 60%. Tahun depan, dengan tambahan produk anyar tersebut, rasio dana murah diharapkan akan mencapai 65%.
Adapun total DPK Bank Permata per kuartal III 2019 mencapai Rp 17,4 triliun di mana CASA menyumbang Rp 11 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News