kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ini Kata AFPI Soal Penyaluran Pendanaan Fintech P2P Lending Selama Ramadan


Jumat, 19 April 2024 / 17:19 WIB
Ini Kata AFPI Soal Penyaluran Pendanaan Fintech P2P Lending Selama Ramadan
ILUSTRASI. Penyaluran pendanaan fintech peer to peer (P2P) lending umumnya tercatat mengalami peningkatan pada periode Ramadan dan Lebaran.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyebut, penyaluran pendanaan fintech peer to peer (P2P) lending umumnya tercatat mengalami peningkatan pada periode Ramadan dan Lebaran dibandingkan periode normal.

Director of Corporate Communication AFPI Andrisyah Tauladan menyebut peningkatan itu terjadi baik dalam nilai maupun persentase. 

"Kondisi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kemudahan akses fintech P2P lending, tingkat edukasi keuangan masyarakat, serta promosi dan penawaran menarik yang ditawarkan oleh para penyelenggara fintech P2P lending," ujarnya kepada Kontan, Selasa (16/4).

Meskipun demikian, Andrisyah menyampaikan data mengenai peningkatan pinjaman serta presentase gagal bayar pada periode Ramadan dan Lebaran belum tersedia secara resmi karena masih dalam proses pengumpulan dan analisis.

Baca Juga: Penyaluran Pendanaan Akseleran Tak Mengalami Kenaikan Selama Ramadan 2024

Andrisyah menyebut penting bagi masyarakat untuk memahami konsekuensi dari melakukan pinjaman dan memiliki perencanaan keuangan yang baik sebelum mengambil pinjaman. Andrisyah menyebut penyelenggara fintech P2P lending juga bertanggung jawab dalam memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat dan tidak melakukan praktik pinjaman yang tidak bertanggung jawab.

Meskipun terjadi peningkatan penyaluran, Andrisyah bilang jumlah fintech P2P lending yang mengalami gagal bayar selama Ramadan dan Lebaran tahun ini tidak menunjukkan tren yang signifikan. 

"Hal itu menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat dalam melunasi pinjamannya relatif stabil," ungkapnya.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending pada Februari 2024 mencapai Rp 61,10 triliun. Adapun pencapaian pada Februari 2024 tumbuh sebesar 21,98% Year on Year (YoY).

OJK juga menyampaikan TWP90 pada Februari 2024 sebesar 2,95%. Nilai itu masih sama dengan posisi Januari 2024 sebesar 2,95%. Adapun TWP90 pada Desember 2023 tercatat sebesar 2,93%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×