Ini Kata OJK Terkait Merger Adira Finance dan Mandala Finance

Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penggabungan usaha atau merger antara PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dan PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) ditargetkan rampung pada 1 Oktober 2025.

Terkait hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman menyambut baik rencana penggabungan Adira Finance dan Mandala Finance dan berharap dapat berdampak positif bagi industri pembiayaan.

"Penggabungan itu sejalan dengan semangat penguatan dan konsolidasi industri perusahaan pembiayaan. Hal itu diharapkan mampu mendukung pemerataan akses pembiayaan kepada masyarakat Indonesia," katanya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Selasa (15/7).

Adapun rencana merger antara Adira Finance dan Mandala Finance resmi mendapat lampu hijau dari pemegang saham dan OJK. Setelah proses merger selesai, maka seluruh operasional Mandala Finance akan resmi bergabung dalam Adira Finance.

Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan penggabungan usaha tersebut bukan hanya tentang ekspansi nasabah saja, melainkan dapat memperkuat fondasi perusahaan.

"Dengan penguatan fondasi itu, kami berharap berbagai struktur keuangan bisa lebih baik lagi. Struktur keuangan yang lebih hebat itu bisa menciptakan mesin pertumbuhan yang lebih sustainable ke depannya," ujarnya dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Gani mengatakan, penggabungan itu juga akan memperkuat sinergi dan saling melengkapi dari kelebihan yang dimiliki Adira Finance dan Mandala Finance, baik dari sisi produk maupun nasabah.

Dia bilang struktur keuangan yang kuat biasanya dimaknai dengan diversifikasi portofolio. Artinya, dengan penggabungan itu, diversifikasi portofolio akan makin baik bagi Adira Finance.

"Kombinasi antara roda dua, roda empat, multiguna, pengembangan ritel tentu bisa lebih baik lagi," tuturnya.

Sementara itu, usai proses merger selesai, Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila menyampaikan pihaknya akan menerapkan strategi jitu guna mendorong kinerja lewat beberapa pendekatan dengan mempertimbangkan pangsa pasar lokal.

Made bilang pihaknya akan mencoba untuk saling melengkapi ke depannya lewat bisnis yang sudah dijalankan oleh Adira Finance dan Mandala Finance di Indonesia. Sebab, dia menyebut masing-masing perusahaan memiliki karakteristik yang menarik dalam merambah pasar selama ini.

"Misalnya, model bisnis Mandala Finance cocok sekali untuk kota kecil. Jadi, kalau kami ekspansi kota kecil, mungkin akan belajar banyak dari Mandala. Hal itu yang akan menambah pandangan kami mengenai cara merambah pasar," ujarnya saat konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Senin (30/6).

Made tak memungkiri tentu membutuhkan waktu untuk pihaknya melihat pangsa pasar yang memang prospektif ke depannya. Oleh karena itu, mencari pangsa pasar akan menjadi fokus utama perusahaan usai proses merger kelar.

Selain itu, Made meyakini Adira Finance juga bisa melengkapi produk Mandala Finance yang memang terfokus pada pembiayaan kendaraan roda. Oleh karena itu, pasar masyarakat berpenghasilan rendah juga akan coba dilirik pascamerger.

"Kami banyak produk, termasuk produk ekosistem. Jadi, itu yang kami garap," katanya.

Lebih lanjut, Made mengungkapkan pihaknya juga akan mencoba untuk serius menggarap sektor nonotomotif, termasuk melalui solusi dana tunai. Sebab, pembiayaan dana tunai dilihatnya bisa dipergunakan untuk berbagai hal, seperti umroh hingga modal kerja.

Secara bertahap, Made menerangkan Adira Finance juga akan menggarap pasar korporasi. Dia menyebut salah satu contoh pasar korporasi adalah pembiayaan alat berat untuk perusahaan.

"Jadi, kami lakukan apapun yang bisa dilakukan saat ini untuk mempersiapkan masa depan," ucap Made.