Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi penggabungan usaha (merger) antara PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dan PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) dinilai menjadi langkah strategis dalam memperbesar pangsa pasar sekaligus meningkatkan efisiensi usaha.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menjelaskan, motif utama dari aksi korporasi penggabungan usaha umumnya bertujuan untuk memperluas pasar dan mengefisienkan biaya operasional. Terlebih, perluasan jaringan ke wilayah tertentu seperti Indonesia Timur kerap memerlukan investasi besar jika dilakukan dari nol.
“Bagi sebagian perusahaan multifinance, meningkatkan pangsa pasar, terutama di daerah timur, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Merger dengan perusahaan yang mempunyai pangsa pasar berbeda bisa menjadi solusi,” ujar Nailul kepada Kontan, Senin (30/6).
Baca Juga: Adira Finance dan Mandala Finance Resmi Umumkan Rencana Merger
Menurutnya, dengan mengakuisisi atau bergabung dengan pemain yang sudah eksis di wilayah sasaran, perusahaan dapat menghindari belanja modal yang besar dan sekaligus mengakses basis pelanggan yang sudah terbentuk.
Nailul juga menilai kinerja Mandala Finance cukup positif, terutama dalam penyaluran pembiayaan mikro, sehingga bisa memberi nilai tambah bagi Adira Finance dari sisi produk dan portofolio.
“Langkah ini pasti akan didukung oleh masing-masing perusahaan karena Adira pasti akan mendapatkan keuntungan ekspansi ke daerah-daerah kecil bisa lebih hemat,” lanjut Nailul.
Baca Juga: Merger Adira dan Mandala Finance Menghasilkan Multifinance dengan Pendapatan Terbesar
Sebagai informasi, rencana merger Adira dan Mandala telah resmi mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para pemegang saham. Proses merger ditargetkan berlaku efektif pada 1 Oktober 2025, dengan Adira Finance sebagai entitas penerima penggabungan.
Melalui penggabungan ini, Adira akan memperoleh tambahan lebih dari 250 jaringan cabang milik Mandala, memperkuat penetrasi di wilayah Indonesia Timur serta memperluas portofolio produk, mulai dari pembiayaan mikro hingga pembiayaan multiguna dan otomotif. Sementara Mandala mendapat manfaat dari kekuatan sistem, jaringan, dan dukungan grup finansial besar yang dimiliki Adira.
Baca Juga: Begini Respons OJK Terkait Rencana Merger Adira Finance dan Mandala Finance
Selanjutnya: Ekonom BCA Sebut Indonesia Punya Daya Tawar Kuat, Negosiasi Dagang AS Peluang Positif
Menarik Dibaca: Indofood Sukses Makmur Menjaring Konsumen Camilan Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News