Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi lini asuransi marine cargo mencapai Rp 2,77 triliun per Juni 2025. Nilainya terkontraksi tipis sebesar 0,4%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Pengamat Asuransi sekaligus Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (KUPASI) Wahyudin Rahman menilai salah satu penyebab terkontraksinya kinerja asuransi marine cargo dipicu adanya perlambatan beberapa ekspor komoditas utama.
"Kontraksi itu menunjukkan adanya perlambatan dari beberapa komoditas ekspor utama, seperti lithium yang masih di-cover asuransi asing dalam ekspor maupun impor," ungkapnya kepada Kontan, Sabtu (6/9/2025).
Baca Juga: Penurunan Ekspor Batubara Dikhawatirkan Berdampak pada Kinerja Asuransi Marine Cargo
Selain itu, Wahyudin tak memungkiri penurunan volume ekspor batubara juga memiliki pengaruh terhadap kinerja asuransi marine cargo, tetapi pengaruhnya dinilai tak signifikan. Adapun data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume ekspor batubara berjumlah 214,71 juta ton atau terkontraksi 6,96% secara Year on Year (YoY) per Juli 2025.
Guna mendorong kinerja asuransi marine cargo hingga akhir 2025, Wahyudin mengatakan asuransi umum juga perlu mengoptimalkan beberapa peluang yang ada. Dia menyebut asuransi umum dapat meningkatkan layanan pada komoditas nonbatubara, seperti Crude Palm Oil (CPO), nikel atau lithium, dan produk industri manufaktur yang masih menunjukkan tren positif.
Baca Juga: AAUI: Asuransi Umum Bisa Ambil Peluang Ini untuk Dorong Kinerja Asuransi Marine Cargo
Selain itu, asuransi umum dapat memanfaatkan jalur logistik baru yang meningkatkan volume pengiriman domestik maupun ekspor, misalnya tol laut hingga integrasi pelabuhan besar. Dia menilai asuransi umum juga bisa memanfaatkan digitalisasi layanan klaim dan underwriting untuk menarik eksportir dan forwarder agar lebih efisien, serta transparan.
"Asuransi umum perlu berkolaborasi dengan pelaku logistik internasional dalam memberikan cover supply chain global, termasuk kebutuhan asuransi untuk e-commerce cross-border," ucap Wahyudin.
Baca Juga: Ekspor Melonjak 14,05%, Permintaan Asuransi Marine Cargo Diproyeksi Naik
Selanjutnya: Mengenal Purbaya Yudhi Sadewa, Sosok Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani
Menarik Dibaca: 25 Alasan Berat Badan Tidak Turun Padahal Sudah Diet Menurut Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News