kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Ekspor Melonjak 14,05%, Permintaan Asuransi Marine Cargo Diproyeksi Naik


Kamis, 27 Maret 2025 / 10:26 WIB
Ekspor Melonjak 14,05%, Permintaan Asuransi Marine Cargo Diproyeksi Naik
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10). Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat selama semester pertama tahun ini lini bisnis asuransi marine cargo mencatatkan kenaikan premi sebesar 4,3% dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 1,64 triliun. Melihat tren positif ini, AAUI optimis kinerja premi dari lini usaha marine cargo bisa mencatatkan pertumbuhan sebesar dua digit sepanjang tahun ini. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Indonesia pada Februari 2025 tumbuh 14,05% secara Year on Year (YoY).

Kenaikan ini dinilai memberikan dampak positif bagi lini asuransi marine cargo, seiring meningkatnya kebutuhan perlindungan terhadap pengiriman barang.

Chief Financial Officer PT Zurich Asuransi Indonesia Musi Samosir mengatakan bahwa meningkatnya aktivitas ekspor dapat mendorong permintaan asuransi pengangkutan barang melalui laut.

"Oleh karena itu, kami optimistis tren ini akan berlanjut sepanjang tahun, dan kami siap mendukung eksportir dengan solusi asuransi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka," ujarnya kepada Kontan, Rabu (26/3).

Baca Juga: Great Eastern Targetkan Pendapatan Premi Asuransi Marine Cargo Rp109 Miliar pada 2025

Menurut Musi, fluktuasi biaya logistik membuat eksportir dan importir semakin membutuhkan perlindungan asuransi untuk memitigasi risiko, seperti kerusakan atau kehilangan barang, baik dalam pengiriman ekspor maupun domestik.

"Prospek asuransi marine cargo tahun ini tetap positif, seiring dengan tingginya kebutuhan proteksi," tambahnya.

Zurich Asuransi Indonesia mencatat pertumbuhan premi dari lini asuransi marine cargo sebesar 60% secara YoY per Februari 2025.

Secara keseluruhan, Zurich membukukan pendapatan premi sebesar Rp 635,12 miliar hingga periode tersebut.

Hal serupa disampaikan PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI). Marketing Director GEGI, Linggawati Tok menilai, peningkatan ekspor pada Februari 2025 menjadi angin segar bagi industri asuransi marine cargo.

"Bukan hanya ekspor yang naik 14,05% YoY, volume impor juga tumbuh 2,30% YoY pada Februari 2025. Kami yakin peningkatan ini akan berdampak positif pada perolehan premi marine cargo, terutama jika nilai tukar rupiah tetap stabil," ujarnya, Minggu (23/3).

Baca Juga: Kenaikan Ekspor Indonesia Sinyal Positif bagi Asuransi Marine Cargo

Namun, Linggawati mengingatkan bahwa ada sejumlah tantangan yang dapat menghambat pertumbuhan industri.

Salah satunya adalah penurunan daya beli masyarakat, yang berpotensi menekan volume pengiriman barang dalam negeri dan menurunkan permintaan asuransi marine cargo.

Selain itu, perlambatan ekonomi global, perang tarif, serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga dapat memengaruhi biaya impor dan premi asuransi.

"Ketika biaya impor meningkat, pelaku usaha cenderung mengurangi perlindungan asuransi demi menekan biaya," tambahnya.

Pada 2024, GEGI membukukan pendapatan premi dari asuransi marine cargo sebesar Rp 102 miliar, tumbuh 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, perusahaan menargetkan premi sebesar Rp 109 miliar.

Baca Juga: Kenaikan Ekspor Belum Berdampak Signifikan pada Kinerja Asuransi Marine Cargo

Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance), Tatang Nurhidayat, juga menilai peningkatan ekspor Indonesia sebagai peluang positif bagi asuransi marine cargo.

"Kenaikan ekspor diharapkan dapat meningkatkan kebutuhan perlindungan risiko kerugian atau kerusakan barang yang dikirim melalui jalur laut," ujarnya, Jumat (21/3).

Ia menambahkan bahwa momentum ini juga membuka peluang bagi Tugu Insurance untuk meningkatkan pendapatan serta memperluas jaringan bisnis di segmen asuransi pengangkutan.

Per Februari 2025, Tugu Insurance mencatatkan pertumbuhan premi dari asuransi marine cargo sebesar 49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Tugu Insurance Catatkan Kinerja Positif Lini Asuransi Marine Cargo per Februari 2025

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), total pendapatan premi asuransi marine cargo industri mencapai Rp 5,31 triliun pada 2024, tumbuh 4,2% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan tren ekspor yang terus meningkat, industri asuransi marine cargo optimistis dapat mencatatkan kinerja positif di tahun 2025. Namun, tantangan eksternal seperti kondisi ekonomi global dan nilai tukar rupiah tetap menjadi faktor yang perlu dicermati.

Selanjutnya: Begini Strategi PGN (PGAS) untuk Raih Pendapatan US$ 3,8 Miliar pada 2024

Menarik Dibaca: Kumpulan Promo Burger Bangor Edisi Lebaran, Congor Cheese + Jelata Mulai Rp 60.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×