Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan perusahaan asuransi umum dapat mengoptimalkan sejumlah peluang untuk mendorong kinerja asuransi marine cargo hingga akhir 2025. Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan salah satu peluangnya adalah memaksimalkan perlindungan untuk komoditas lain seiring meningkatnya ekspor produk nonbatubara, seperti Crude Palm Oil (CPO), manufaktur, dan perikanan.
"Selain itu, memanfaatkan perdagangan di kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Seiring dengan tumbuhnya perdagangan regional, potensi volume pengangkutan kargo antarnegara ASEAN dapat dimaksimalkan," ucapnya kepada Kontan, Kamis (4/9/2025).
Baca Juga: AAUI Berencana Minta Perpanjangan Waktu Pemenuhan Ekuitas Minimum Asuransi untuk 2026
Budi bilang perusahaan asuransi umum juga bisa memanfaatkan digitalisasi layanan marine cargo. Dia menerangkan adopsi e-policy dan integrasi dengan sistem logistik dapat meningkatkan efisiensi, serta menarik lebih banyak pengguna jasa.
Sementara itu, Budi tak memungkiri bahwa penurunan volume ekspor batubara turut memengaruhi kinerja lini asuransi marine cargo di industri asuransi umum. Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume ekspor batubara berjumlah 214,71 juta ton atau terkontraksi 6,96% secara Year on Year (YoY) per Juli 2025.
Baca Juga: AAUI: Program Asuransi Wajib TPL Ditargetkan Jalan pada 2026
Dia menyampaikan batubara merupakan salah satu kontributor utama dalam pengangkutan barang ekspor yang dijamin oleh lini asuransi marine cargo.
"Dengan demikian, penurunan ekspor batubara tentu memberikan pengaruh, meskipun tidak sepenuhnya menjadi faktor tunggal," ujarnya.
Secara umum, meski terdapat tekanan dari sisi ekspor batubara, Budi mengatakan prospek lini asuransi marine cargo masih terbuka dengan catatan adanya penyesuaian strategi, baik dari sisi diversifikasi maupun penguatan ekosistem asuransi kargo.
Berdasarkan data AAUI, pendapatan premi lini asuransi marine cargo terkontraksi tipis sebesar 0,4% YoY per Juni 2025, dengan nilai mencapai Rp 2,77 triliun.
Baca Juga: Penurunan Ekspor Batubara Turut Pengaruhi Kinerja Asuransi Marine Cargo
Selanjutnya: Tesla Usulkan Pemberian Kompensasi US$ 1 Triliun untuk Elon Musk
Menarik Dibaca: Apakah Makan Seblak Tidak Baik bagi Kesehatan Tubuh? Ini Kata Dokter
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News