kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini Kata Pengamat Soal Penurunan Investasi Dana Pensiun di Saham & Obligasi Korporasi


Rabu, 06 November 2024 / 05:33 WIB
Ini Kata Pengamat Soal Penurunan Investasi Dana Pensiun di Saham & Obligasi Korporasi
ILUSTRASI. Pada dasarnya, dana pensiun berusaha mencari instrumen investasi yang bisa memberikan imbal hasil yang bagus.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga Agustus 2024, investasi dana pensiun di instrumen saham turun menjadi Rp 26,4 triliun dari Rp 29,1 triliun pada Agustus 2023. Selain itu, penempatan di obligasi korporasi juga turun dari Rp 61,6 triliun menjadi Rp 57,7 triliun.

Mengenai penurunan kedua instrumen tersebut, Pengamat Industri Dana Pensiun Suheri menilai, hal itu tak terlepas dari adanya peralihan strategi investasi dari dana pensiun. Dia mengatakan pada dasarnya dana pensiun berusaha mencari instrumen lain yang bisa memberikan imbal hasil yang bagus. 

"Oleh karena itu, banyak bergeraknya ke Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga Bank Indonesia (BI)," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/11).

Baca Juga: Total Investasi Dapen Bank Mandiri Mencapai Rp 10,27 Triliun per Kuartal III-2024

Jika ditelisik menurut data, memang benar penempatan investasi di Surat Berharga BI melonjak sebesar Rp 10,24 triliun per Agustus 2024. Adapun SBN tercatat naik dari Rp 120,86 triliun menjadi Rp 136,17 triliun per Agustus 2024.

Lebih lanjut, Suheri menilai peralihan itu juga tak terlepas dari masih belum menjanjikannya investasi di instrumen saham. Sebab, dia menyebut pada dasarnya saham tidak ada perkembangan yang signifikan sepanjang tahun ini. Oleh karena itu, nilai penempatan investasi di saham juga ikut menurun.

"Saham sampai saat ini masih tidak jelas," ucapnya.

Baca Juga: Prabowo Menyiapkan Sovereign Wealth Fund Terbesar ke-4 Dunia

Suheri juga menyorot nilai investasi dana pensiun secara keseluruhan yang hanya tumbuh tipis sepanjang tahun ini. Adapun total investasi dana pensiun tercatat sebesar Rp 366,26 triliun per Agustus 2024, atau hanya tumbuh 2,5% dari posisi Desember yang sebesar Rp 357,34 triliun.

Dia menilai hal itu disebabkan iuran dana pensiun yang berkurang karena maraknya fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia.

"Kalau PHK-nya besar, otomatis iuran masuknya berkurang. Hal itu membuat dana yang diinvestasi juga melambat. Oleh karena itu, penambahan nilai investasi sangat kecil sekali," kata Suheri.

Selanjutnya: Enam dari 11 Indeks Sektoral di BEI Negatif, Tapi IHSG Positif (5 November 2024)

Menarik Dibaca: Tips Feng Shui Rumah untuk Cepat Dapat Pasangan Hidup!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×