kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Ini Langkah Bank Mandiri Taspen Agar Nasabah Pensiunan Sukses Berbisnis


Senin, 29 Mei 2023 / 23:31 WIB
 Ini Langkah Bank Mandiri Taspen Agar Nasabah Pensiunan Sukses Berbisnis
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Mandiri Taspen Elmamber Sinaga (kedua kanan) bersama manajemen dan perwakilan Nasabah Wirausaha Pensiunan saat program Mantapreneur Naik Kelas oleh Bank Mandiri Taspen di Jakarta.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bank yang fokus menyasar segmen pensiuan, PT Bank Mandiri Taspen  terus berupaya membantu para pensiunan untuk tetap sehat dan produktif. Untuk itu, anak usaha Bank Mandiri ini aktif menjalankan program untuk mendorong para pensiunan mengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan melakukan pendampingan agar para UMKM binaannya bisa naik kelas.

Dukungan terhadap UMKM dilakukan Bank Mandiri Taspen melalui program pelatihan mantapreneur naik kelass. Program ini ditujukan pensiunan sekaligus pengusaha UMKM binaan perseroan. 

“Peserta program ini adalah pengusaha-pengusaha baru yang menjadi pengusaha lewat didikan Bank Mantap. Pada saat mereka akan pensiun, mereka mengikuti pelatihan yang kami buat,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Taspen Elmamber Petamu Sinaga dalam keterangan resminya

Saat ini, anak usaha Bank Mandiri ini memiliki 1.600 UMKM binaan yang tersebar diseluruh Indonesia. Mayoritas UMKM tersebut dikelola oleh para pensiunan yang menjadi binaan Bank Mandiri Taspen.

Elmamber mengatakan, para nasabah pensiunan tersebut awalnya tdiak punya pengalaman berwirausaha. Namun, berkat berbagai program pelatihan yang diberikan Bank Mandiri Taspen, mereka sukses menjadi pengusaha.

Dalam pelatihan tersebut, kata dia, para nasabah tidak hanya diajarkan membuat produk tapi juga menjual produk itu, juga menghitung keuntungan dan risiko terukur. 
Alhasil, banyak masyarakat yang tercerahkan saat terjun ke dunia wirausaha.

Salah satu nasasah Bank Mandiri Taspen yang sukses berwirausaha adalah Tri Puji Lestari. Dia merupakan pensiunan dari Dinas Lingkungan Hidup pada 2017. Meski usianya sudah memasuki masa senja, ia tetap semangat untuk berusaha. “Saya sudah 20 tahun mengabdi kepada negara, kini saatnya membagi sisa umur untuk berkarya,” ungkapnya.

Bersama suaminya, ia mulai mencoba peruntungannya berbisnis kuliner dengan berjualan rujak cingur. Seiring dengan waktu, produk jualannya cukup laris manis dan sudah punya banyak pelanggan. Sayang, wabah pandemi corona mengacaukan semuanya. Omsetnya berjualan rujak cingur pun turun drastis hingga sempat membuatnya putus asa.

Dalam kondisi sulit, wanita berusia 60 tahun itu ikut pelatihan Tim Bank Mandiri Taspen atau Bank Mantap. Lewat pelatihan, peserta dimotivasi untuk tetap semangat dan pantang menyerah. Peserta juga banyak pelatihan, mulai membuat kue, puding, dan aneka kuliner yang sedang viral, dan lainnya hingga wawasan saya semakin luas. 

Berkat pelatihan itu, Tri mengaku semakin kreatif berusaha. Di saat satu pintu tertutup, masih banyak pintu lain yang terbuka. Tidak mengandalkan kuliner rujak cingur untuk berjualan, Ibu Tri mulai melirik bisnis jambu kristal. “Saya menanam dan berjualan jambu kristal yang saat itu sedang trend. Alhamdulilah, omsetnya mencapai 1-2 kwintal, cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.” tuturnya.

Menurut Tri, salah satu manfaat yang didapat dari pelatihan Bank Mandiri Taspen adalah digitalisasi. Peserta diedukasi melakuakn penjualan produk secara digital dari media yang paling sederhana, mulai dari whatsapp, google maps dan media lainnya.

Yuliana Wosimwor (60) asal Manokwari Irian Jaya juga bisa tetap berkarya di usianya yang sudah tak lagi muda. Lewat pelatihan pembuatan keripik keladi dari Bank Mandiri Taspen tahun 2017, dia termotivasi untuk berwirausaha.

Dia mengaku terus belajar mempraktikkan semua yang didapatnya dari pelatihan dan membuat produk keripik terbaik, termasuk mempelajari bagaimana menjual produk itu. Kerja kerasnya tak sia-sia karena dagangannya disukai pembeli. “Omset awalnya hanya 100 ribu, hingga terus naik dan naik menjadi 200 ribu hingga sekarang 500 ribu rupiah per hari.” ujarnya.

Setelah sukses membuat keripik keladi, dia juga membuat produk baru, yaitu abon ikan tuna. Sama dengan keripik, penjualan abon ikan tuna juga hasilnya cukup menggembirakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×