Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perbankan kian serius menggarap bisnis pengelolaan nasabah tajir (wealth management). Contoh OCBC NISP. Bank milik investor Singapura ini menggenjot bisnis wealth management dengan meluncurkan OCBC NISP Wealth Panel Selasa (20/5). Sederhananya, ini adalah salah satu layanan pengelolaan finansial, khusus bagi nasabah tajir atau premier banking.
Makanya, OCBC NISP Wealth Panel mengklaim memiliki ahli yang berpengalaman di industri investasi dan pengelolaan finansial, seperti ekonomi global, komoditi, ekonomi Indonesia, serta pergerakan mata uang dunia. Ada tujuh anggota Wealth Panel.
Diantaranya adalah Vasu Wenon, Head Content Research Wealth Management OCBC NISP dan Hou Wey Fook, Chief Investment Officer Bank of Singapore. Ka Jit, Senior Corporate Executive Consumer Banking OCBC NISP, mengatakan Wealth Panel nantinya memberikan informasi yang membantu nasabah tajir dalam memilih alternatif investasi.
Berbagai layanan diluncurkan untuk memacu kinerja bisnis wealth management. Saat ini, jumlah nasabah Premier Banking OCBC NISP tembus 19.500. Angka ini nyaris menyentuh target akhir tahun yang ditetapkan sebanyak 20.000 nasabah. Per akhir 2013 lalu, nasabah tajir OCBC NISP sebanyak 18.000 orang. Dengan kata lain terjadi penambahan nasabah tajir sebanyak 1.500 orang dalam tempo kurang dari lima bulan.
"Sudah nyaris sampai target. Ya mungkin bisa lebih," ujar Ka Jit, kemarin. Sementara, dana kelolaan nasabah tajir OCBC NISP mencapai Rp 25 triliun. OCBC NISP membidik pertumbuhan dana kelolaan Premier Banking sebesar 25%. Kategori nasabah premier OCBC NISP adalah mereka yang memiliki simpanan minimal Rp 500 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News