Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) semakin deras. Permintaan pembiayaan modal usaha dari pelaku usaha kecil tampaknya semakin besar tidak hanya dari sektor perdagangan tetapi juga dari sektor produksi.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebagai bank penyalur KUR terbesar di Tanah Air telah merealisasikan KUR sebesar Rp 58,3 triliun sepanjang Januari-April 2021 yang diberikan kepada 2,1 juta pelaku UMKM. Nilai tersebut setara dengan 34,45% dari kuota KUR yang harus disalurkan perseroan tahun ini.
Aaestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, komposisi KUR BRI yang disalurkan ke sektor produksi sudah di atas 50% atau mendekati target pemerintah sebesar 60%. "Permintaan KUR paling banyak dari sektor pertanian dan perdagangan," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (10/5).
Adapun KUR yang disalurkan lewat platform digital senilai Rp 625 juta. Itu dilakukan lewat kerjasama dengan gojek, grab, tokopedia, shopee, aruna, siapbos dan warungpangan.
Baca Juga: Bank Negara Indonesia (BBNI) telah salurkan KUR sebesar Rp 10 triliun
Adapun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah menyalurkan KUR sebesar Rp 10 triliun sepanjang Januari-April 2021. Realisasi tersebut setara 31,25% dari total jatah KUR yang harus disalurkan perseroan tahun ini.
GM Bisnis Usaha Kecil-2 BNI Bambang Setyatmojo mengatakan, realisasi tersebut diberikan kepada 100.000 debitur. Total penyaluran itu mengalami peningkatan sebesar 57% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
"Penyaluran KUR BNI di tahun 2021 relatif sejalan dengan target yang telah ditetapkan atau telah mencapai hampir 95% target proporsional. Ke depannya kami optimis penyaluran BNI masih dapat ditingkatkan," kata Bambang kepada Kontan.co.id, Senin (10/5).
Dari realisasi tersebut, sekitar 50% disalurkan ke sektor produksi yang didominasi oleh usaha pertanian. Hal ini sejalan dengan strategi BNI untuk fokus menggarap sektor pertanian termasuk di bidang pembiayaan berbasis digital. Sementara permintaan KUR dari sektor perdagangan hampir merata di seluruh wilayah kerja BNI.
Dalam memperluas jangkauan pelayanan pemberian pembiayaan kepada UMKM di Indonesia, BNI mengembangkan kerjasama penyaluran kredit melalui mitra e commerce.
Bambang bilang, BNI telah menggandeng 3 perusahaan e-commerce dalam menyalurkan kredit yakni Bukalapak, Tokopedia dan Shopee dengan realisasi pembiayaan yang terus meningkat. Saat ini realisasi penyaluran kredit dari ketiganya mencapai Rp 40 miliar.
Menurut Bambang, penyaluran KUR melalui kerjasama dengan e-commerce belum dominan dibandingkan pola konvensional. Ke depan, BNI berharap penyalurannya diharapkan akan lebih siap dan lebih masif seiring dengan pengembangan BNIMove yang dilakukan perseroan.
Untuk mempercepat dan mengoptimalkan penyaluran KUR, strategi yang akan dilakukan BNI adalah membentuk klaster-klaster yang sesuai dengan potensi daerah, optimalisasi value chain, penggunaan tools digitalisasi BNIMove serta kerjasama dengan mitra strategis untuk mensupport big data
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian, realisasi penyaluran KUR hingga awal April 2021 baru mencapai Rp 63,13 triliun. Ini setara 24,9% dari anggaran KUR tahun ini yakni sebesar Rp 253 triliun.
Sementara Bank Mandiri telah menyalurkan KUR Rp 9,59 triliun sepanjang Januari-Maret 2021 atau 30,9% dari total kuota KPR yang harus disalurkan perseroan tahun ini. Itu diberikan kepaada 99.162 debitur di seluruh Indonesia.
Sigit Prastowo, Direktur Keuangan Bank Mandiri saat pemaparan kinerja perseroan kuartal I 2021 menjelaskan, sebanyak Rp 2,8 triliun KUR disalurkan di sektor pertanian dan perikanan, sebanyak Rp 782 miliar di sektor industri pengolahan, lalu sektor Jasa produksi Rp 2,02 triliun, serta perdagangan dan jasa sebesar Rp 3,98 triliun.
Selanjutnya: Penyaluran KUR perbankan makin deras
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News