Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pada tahun 2016, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BPD Jatim) pada tahun ini menargetkan pertumbuhan Aset sebesar Rp 45,36 atau naik 6,65% dari porsi akhir tahun sebesar Rp 42,80 triliun.
Direktur Bisnis Menengah dan koperasi Bank Jatim Suudi mengatakan, hal tersebut meruapakan rencana bisnis bank (RBB) yang telah di setujui oleh Otoritas Jasa Keunagan (OJK).
Selain membidik total aset, pihaknya juga menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit juga naik 14,98% menjadi Rp 32,66 triliun dibandingkan perolehan akhir tahun 2015 sebesar Rp 28,41 triliun.
Pertumbuhan kredit tipatok segnifikan karena loan to deposit rario (LDR) BPD Jatim masih relatif rendah atau sebesar 68,11% di kuatal I-2016. “Jadi kami ingin cabang-cabang kami di seluruh jawa timur dan semua wilayah untuk bisa ekspansi kreditnya lebih giat lagi,” katanya, Senin (11/4).
Target tersebut, lanjutnya, sudah mempertimbangkan kondisi makro ekonomi yang diprediksi akan membaik di tahun 2016. Sehingga, akan berdampak pada kebutuhan pendaan juga ikut tertopang.
Selain itu, pada tahun ini pihaknya juga akan melakukan Spin off Unit usaha syariah (UUS) yang akan terealisasikan pada bulan September. UUS bank Jatim ini akan dijadikan Bank Umum Syariah (BUS) dengan kategori BUKU III, atau dengan modal inti minimal harus mencapai Rp 1 triliun.
Modal dari UUS tersebut akan diperoleh dari kantong internal. Secara rinci Suudi menjabarkan sebesar Rp 500 miliar akan di ambil dari kas Internal, sementara Rp 2 miliar berasal dari koperasi karyawan BPD Jatim.
Sisanya Rp 498 miliar diharapkan berasal dari setoran modal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan pemerintah kabupaten atau kota di wilayah Jatim.
"Kami sudah bicara dengan para kepala daerah baik Gubernur maupun Walikota atau Bupati untuk menyetor modal di pembentuk BUS Jatim, dan sebagian sudah menyetujui," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News