kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

Ini Respons AAUI Soal Premi Asuransi Umum dan Reasuransi Tumbuh Melambat per Mei 2025


Rabu, 30 Juli 2025 / 12:27 WIB
Ini Respons AAUI Soal Premi Asuransi Umum dan Reasuransi Tumbuh Melambat per Mei 2025
ILUSTRASI. Premi Asuransi Umum-Suasana kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (8/1/2025). Kinerja industri asuransi umum dan reasuransi mulai menunjukkan perlambatan. KONTAN/Baihaki/8/1/2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri asuransi umum dan reasuransi mulai menunjukkan perlambatan.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Mei 2025 pendapatan premi tercatat sebesar Rp 66,08 triliun atau tumbuh 3,43% secara tahunan (YoY). Angka ini melambat dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 5,79% YoY.

Baca Juga: AAUI Ungkap Tantangan Bagi Asuransi Umum Hingga Akhir Tahun 2025

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan, menilai perlambatan ini belum bisa disimpulkan sebagai sinyal krisis.

Menurutnya, kondisi ini masih berada dalam rentang siklus normal industri yang sangat dipengaruhi dinamika ekonomi makro dan risiko global.

"Ini belum bisa dikategorikan darurat. Kami memandangnya sebagai fluktuasi wajar dalam bisnis asuransi," ujar Budi kepada Kontan.co.id, Rabu (30/7/2025).

Di tengah stagnasi pendapatan premi, AAUI mencatat bahwa loss ratio industri masih relatif terjaga.

Namun demikian, Budi menegaskan pihaknya akan terus memantau situasi.

"Kalau tren ini berlanjut hingga dua kuartal ke depan, bisa menjadi sinyal perlunya intervensi strategis, baik dari pelaku industri maupun regulator," lanjutnya.

Menurut AAUI, perlambatan premi didorong oleh sejumlah faktor, antara lain kelesuan sektor pembiayaan, otomotif, dan properti, tiga lini utama penyumbang premi asuransi umum.

Baca Juga: AAUI Beberkan Sejumlah Tantangan yang Dihadapi Asuransi Umum Hingga Akhir 2025

Di sisi lain, tekanan klaim meningkat, baik akibat frekuensi kecelakaan maupun bencana alam.

Budi juga menyebut tekanan eksternal turut mempengaruhi, seperti perlambatan ekonomi global dan domestik yang menekan aktivitas korporasi, hingga penurunan permintaan polis asuransi proyek dan bisnis.

"Selain itu, pengetatan seleksi risiko oleh reasuradur global juga menjadi tantangan. Hal ini meningkatkan retensi risiko di perusahaan asuransi dan membatasi ruang ekspansi produk, terutama untuk risiko tinggi," jelasnya.

Selanjutnya: Polisi Tangkap Pelaku Penyalahgunaan LPG Bersubsidi di Purwakarta, Begini Modusnya

Menarik Dibaca: Gempa Rusia 8,7 M, BMKG Rilis Peringatan Dini Siaga Tsunami di Daerah Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×