Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir sepakat di tengah penyebaran virus corona, ekpansi kredit bakal ditekan seketat mungkin. Meski demikian sejumlah sektor industri seperti farmasi, dan telekomunikasi diyakini masih dapat jadi andalan penyaluran kredit.
“Saat ini, kami memang masih melakukan pemantauan sektor apa yang masih prospektif. Namun di tengah kondisi seperti ini, kami akan lebih selektif untuk ekspansi kredit,” kata DIrektur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk (BNLI) Darwin Wibowo kepada KONTAN, Selasa (31/3).
Sepanjang tahun lalu, segmen wholesale banking memang jadi salah satu andalan Bank Permata yang mencatat pertumbuhan portofolio kredit 8,5% (yoy). Adapun hingga Februari 2020, Bank Permata telah berhasil menyalurkan kredit Rp 105,80 triliun dengan pertumbuhan 2,31% (yoy).
Sementara Juru Bicara PT Bank Woori Saudara Indonesia 1966 Tbk (SDRA) Ruly Nova mengatakan sektor manufaktur dan konsumer masih akan jadi andalan untuk ekspansi kredit secara selektif.
Baca Juga: Catat, ini daftar bank yang berikan keringanan kredit di tengah wabah corona
“Penyaluran kredit masih pada sektor yang sesuai dengan risk appetite kami di sektor manufaktur dan konsumer, namun dengan monitoring yang ketat terkait arus kas debitur dan kondisi makro,” ungkapnya kepada KONTAN.
Adapun sejumlah sektor industri lain yang perlu diwaspadai akan terkena imbas besar dari wabah Covid-19, kata Ruly, akan berasal dari industri akomodasi, dan transportasi, kemudian perdagangan, pertambangan, dan pertanian.
Meski demikian, Ruly bilang, Bank Woori Saudara masih optimistis dapat meraih target yang dicanangkan tahun ini, misalnya dapat meraih pertumbuhan laba 10%. Hingga Januari 2020 sendiri, Bank Woori Saudara telah menyalurkan kredit Rp 26,75 triliun dengan pertumbuhan 19,40%.
Sementara Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rully Setiawan menyatakan sektor telekomunikasi, dan kesehatan bisa jadi peluang penyaluran kredit bank.
“Penyaluran kredit pasti akan melambat di tengah wabah virus corona. Saat ini fokus kami memang memberikan solusi kepada debitur existing yang terimbas, dan membantu penyaluran kredit bagi sejumlah sektkor yang punya peran penting saat ini seperti telekomunikasi, dan healthcare,” katanya.
Tahun lalu, dengan pertumbuhan kredit baru sebesar 202% (yoy) atau setara Rp 9,48 triliun, sektor telekomunikasi jadi salah satu andalan bank berlogo pita emas ini di segmen kredit korporasi. Adapun secara total kredit korporasi Bank Mandiri tahun lalu tumbuh 9,5% (yoy) menjadi Rp 364,83 trilun tahun lalu.
Sementara per Februari 2020, Bank Mandiri sejatinya masih mencatat pertumbuhan kredit yang mumpuni sebesar 10,65% (yoy) dengan nilai penyaluran Rp 766,76 triliun.
Baca Juga: Wabah corona datang, semua segmen kredit perbankan tertekan