Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona yang makin masif di tanah air mulai nyata memberikan dampak negatif kepada perbankan. Bank Indonesia (BI) mencatat, pada Februari 2020, kredit tumbuh 5,5% (yoy), menurun 20 bps dibandingkan pertumbuhan Januari sebesar 5,7% (yoy).
Perlambatan pertumbuhan terjadi di semua segmen. Kredit modal kerja (KMK) misalnya melambat 40 bps, dari 3,0% (yoy) pada Januari 2020 menjadi 2,6% (yoy) pada Februari 2020.
Sementara kredit investasi (KI) merosot tipis 10 bps dari 10,1% (yoy) menjadi 10,0% (yoy). Sedangkan kredit konsumsi (KK) juga menurun 10 bps dari 6,2% (yoy) menjadi 6,1% (yoy).
Baca Juga: BI: Likuiditas perekonomian (M2) meningkat pada Februari 2020
“Perlambatan pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen. KMK melambat terutama dari sektor konstruksi dari subsektor perumahan perumahan menengah, mewah dan besar di Jakarta, dan Banten. Serta sektor PHR (Perdagangan, Hotel, dan Restoran) dari subsektor perdagangan eceran makanan, minuman, dan tembakau di Jakarta dan Bangka Belitung,” tulis BI dalam analisis uang beredar Februari 2020, Selasa (31/3).
Sementara kredit investasi tercatat mengalami perlambatan akibat sektor konstruksi, keuangan, real estat, dan jasa perusahaan. Di sektor konstruksi melambatnya pembangunan jalan tol di Jawa Timur, dan Riau jadi penyebabnya.
Adapun penyebab kredit kepemilikan rumah (KPR) di Jawa Barat dan Banten jadi penyumbang utama melambatnya kredit konsumsi. Kredit multiguna juga jadi enopang lainnya.
Pada segmen UMKM, perlambatan kredit juga turut terjadi. Per Februari 2020 pertumbuhannya 7,8% (yoy). Menurun 40 bps dibandingkan Januari 2020 dengan pertumbuhan 8,2% (yoy).
Perlambatan terjadi di skala kecil, dari 11,2% (yoy) menjadi 10,6%, dan skala menenngah dari 3,3% (yoy) menjadi 2,2% (yoy). Sementara skala mikro masih menunjukan pertumbuhan dari 13,5% (yoy) menjadi 14,2% (yoy).
Baca Juga: Ini sektor kredit Bank Mandiri dan BRI yang berpotensi memburuk akibat virus corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News