kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini Sektor Ekonomi yang Prospektif di Tengah Tantangan Global Menurut Bank Mandiri


Rabu, 05 Oktober 2022 / 14:09 WIB
Ini Sektor Ekonomi yang Prospektif di Tengah Tantangan Global Menurut Bank Mandiri
ILUSTRASI. PT Bank Mandiri Tbk melihat Indonesia masih memiliki sumber pertumbuhan ekonomi ke depan yang masih akan bertahan.?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk melihat Indonesia masih memiliki sumber pertumbuhan ekonomi ke depan yang masih akan bertahan dari dampak tekanan ekonomi global. Oleh karena itu, bank pelat merah optimistis ekonomi Indonesia akan relatif stabil hingga akhir.

Direktur Treasury & Intrenational Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, ada beberapa sektor ekonomi yang masih memiliki potensi tumbuh dalam jangka panjang. Di antaranya sektor telekomunikasi, jasa kesehatan dan sektor terkait program hilirisasi. 

Di samping itu, terdapat beberapa sektor juga yang masih kuat menghadapi tekanan eksternal hingga saat ini. 

Baca Juga: Bank Mandiri Perkirakan NPL Tahun 2023 Bakal Terjaga di Level 2,2%-2,4%

"Contohnya sektor makanan-minuman, utilities (listrik, air dan gas), hingga sektor pemerintahan," kata Panji dalam Mandiri Economic Outlook Kuartal III-2022, Rabu (4/10).

Meskipun harga komoditas seperti crude palm oil (CPO) dan batubara mulai terkoreksi, Bank Mandiri menilai sektor ini masih memiliki prospek yang baik dan menguntungkan bagi bisnis. 

Panji menambahkan, fungsi intermediasi perbankan terus mengalami akselerasi pertumbuhan. Secara industri, kredit perbankan telah tumbuh 10% secara tahunan per Agustus. Ini masih diimbangi dengan terjaganya kualitas aset dimana non performing loan (NPL) masih di kisaran 2,9% per Juli. 

Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh melambat menjadi 7,7% pada Agustus dari Juli yang tercatat sebesar 8,59% secara tahunan. 

Kendati begitu, likuiditas perbankan masih cukup longgar dengan loan to deposit ratio (LDR) sekitar 81%.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Gerus Pertumbuhan Ekonomi RI

Panji menyakini dengan infrastruktur yang dimiliki Bank Mandiri dan penyaluran kredit yang terus meningkat maka kinerja tahun 2022 akan membaik. Sedangkan tahun 2023 diperkirakan akan stabil dibandingkan tahun ini meskipun ada tantangan ketidakstabilan ekonomi global dan kenaikan suku bunga. 

"Mitigasi risiko saat ini memang sangat penting. Tetapi di tengah dinamika global tersimpan dan tersirat berbagai peluang bisnis yang menguntungkan tidak akan mungkin muncul dalam kondisi normal. Oleh karena itu kita harus optimis dalam menghadapi situasi ini," pungkas Panji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×