kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini sektor-sektor yang jadi tumpuan kredit perbankan di tengah pandemi virus corona


Selasa, 02 Juni 2020 / 22:48 WIB
Ini sektor-sektor yang jadi tumpuan kredit perbankan di tengah pandemi virus corona


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

Meski menarik, tak lantas membuka diri ke semua calon debitur yang mengajukan kredit dari sektor itu. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA bilang, walau masuk sektor yang tahan banting, tetapi tetap harus hati-hati dan melihat perusahaannya secara individual.

Dengan kondisi ekonomi yang tertekan saat ini, BCA tidak akan memaksa diri untuk menggenjot kredit. "Bank tidak boleh melawan arus, apalagi terkait kredit. Harus natural, ada permintaan kami berikan. Jika tidak, bisa merusak diri sendiri karena tujuan bank kasih kredit agar bisa dibayarkan kembali," jelas Jahja.

Namun, BCA belum memutuskan untuk merevisi target kredit tahun ini. Perbankan swasta terbesar di Indonesia ini masih akan terus mencermati perkembangan dampak pandemi Covid-19 hingga Juni ini.

Baca Juga: Bank pelat merah pikul beban restrukturisasi kredit terberat

Tidak berbeda dengan BRI dan BCA, Bank Woori Saudara (BWS) juga memandang bahwa sektor yang menarik untuk dibiayai di tengah pandemi ini adalah yang terkait dengan bahan-bahan pokok, kesehatan, farmasi dan logistik.

Sektor-sektor tersebut bisa jadi tumpuan penyaluran kredit perusahaan tahun ini di samping dengan fokus pada kredit konsumer dan sektor-sektor yang masih berjalan.

Director Business Support Bank Woori Sadhana mengatakan, perusahaan tengah mempercepat finalisasi layanan e-channel dan digital untuk layanan perbankan termasuk dalam penyaluran kredit. Langkah itu dilakukan BWS untuk beradaptasi terhadap kenormalan baru.

BWS juga tengah menyusun revisi rencana bisnis bank (RBB) tahun ini. Perseroan akan menyesuaikan target kreditnya dengan kondisi perlambatan ekonomi. Sementara sebelumnya, kredit ditargetkan bisa tumbuh 9%.

Adapun bagi Bank Jatim, sektor yang akan jadi penggerak kredit tahun ini berasal dari konsumer. Perbankan ini bakal selektif membiayai korporasi karena risikonya besar. Sedangkan dari segmen komersial, bank ini masih tetap membuka peluang dengan melihat potensi individual perusahaannya.

"Untuk komersial masih ada prospek, mayoritas dari sektor konstruksi terutama terkait proyek pemerintah," kata Ferdian Satyagrah, Direktur Keuangan Bank Jatim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×