kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini strategi Mandiri Tunas Finance hadapi potensi kredit macet pasca Lebaran


Rabu, 06 Juni 2018 / 17:39 WIB
Ini strategi Mandiri Tunas Finance hadapi potensi kredit macet pasca Lebaran
ILUSTRASI. Booth Mandiri Tunas Finance di IIMS


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan (multifinance) harus mengantisipasi kenaikan rasio kredit macet (NPF), yang biasa terjadi pasca hari raya Idul Fitri. Begitu juga, yang dilakukan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) yang sudah menyiapkan strategi khusus, agar pembayaran kredit bisa tetap lancar.

Direktur MTF Armendra mengatakan, bahwa kenaikan rasio NPF terus berulang setiap tahun, terutama pasca hari besar umat Islam tersebut. Maka, untuk menghindari kredit macet yang tinggi, perusahaan terus mengingatkan kepada para nasabah untuk membayar kredit secara tepat waktu.

“Kami terus mengingatkan para nasabah melalui bantuan email, sms dan juga bekerja sama dengan kantor pos, Alfamart dan lainnya,” kata Armenda kepada Kontan.co.id, Rabu (6/6).

Selain itu, nasabah juga diberikan kemudahan membayar kredit dengan mobile collection, yang dilengkapi alat electronic data capture (EDC). Sistem komputerisasi, bisa mengetahui data pelanggan secara lengkap, sehingga jika terjadi kredit macet, bisa diketahui keberadaan nasabah tersebut.

Ia mengatakan, biasanya, kredit macet pasca Lebaran, disebabkan oleh tingginya konsumsi masyarakat di masa Ramadan dan Lebaran. Mereka yang hanya mempunyai dana terbatas, tapi menghabiskannya untuk hal tak perlu.

“Mungkin mereka hanya punya uang yang cukup untuk bayar uang muka dan menyicil kredit sampai dua bulan tapi digunakan. Makanya, kami harus teliti dan selektif menganalisa kredit nasabah,” terangnya.

Sampai dengan bulan April 2018, MTF mencatatkan rasio NPF di angka 0,75%, turun dari periode yang sama di tahun lalu yaitu 1,31%. Diharapkan, hingga akhir tahun, tingkat rasio NPF bisa berada di bawah 1%.

Strateginya, dengan selektif memilih debitur, disertai pemilihan tim seleksi yang tepat dan bisa menganalisa kredit. Kemuduan fokus pada pembiayaan mobil baru, dengan tetap melakukan pengawasan secara ketat atas pembayaran kredit tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×