Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengkaji sejumlah opsi untuk mendapatkan pendanaan yang seefisien mungkin. Termasuk lewat penerbitan surat utang.
Direktur MTF Armendra menilai kenaikan BI rate sampai 50 basis poin memang bisa berdampak pad biaya dana yang lebih besar dari pinjaman perbankan. Meski begitu ia mengaku tak bisa benar-benar lepas dari sumber pendanaan tersebut.
Memang ada peluang dari diversifikasi dengan merilis obligasi. Tapi biasanya permintaan kupon obligasi juga akan bergerak mengikuti suku bunga acuan yang biasa dipakai perbankan.
"Selain itu proses untuk mendapatkan pendanaan dari bank juga lebih cepat dari penerbitan obligasi," kata dia belum lama ini.
Meski begitu, ia menyebut penerbitan obligasi tetap menjadi salah satu agenda rutin perusahaannya tiap tahun. Termasuk di 2018 ini, pihaknya mengkaji untuk penerbitan surat utang di semester kedua nanti.
Biasanya komposisi pendanaan MTF disebutnya didominasi dari pinjaman perbankan sebesar 70%. Sementara 30% sisanya didapat dari penerbitan surat utang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News