kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,66   0,11   0.01%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi perbankan mendobrak kredit konsumsi tahun depan


Jumat, 27 Desember 2019 / 18:16 WIB
Ini strategi perbankan mendobrak kredit konsumsi tahun depan
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (2/1). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan mencapai 12,45% sepanjang 2018. Angka ini lebih besar dibandingkan pencapaian tahun lalu yang hanya berkisar 8%. KONTAN/Carolu


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit konsumsi mengalami perlambatan pertumbuhan tahun ini sejalan dengan melambatnya kredit secara industri. Namun, perbankan optimis segmen konsumer akan tumbuh lebih baik pada tahun 2020.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit konsumer per Oktober 2019 hanya tumbuh 6,5% year on year (YoY) menjadi Rp 1.589,1 triliun. Capaian itu melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 6,9% dan dari periode yang sama tahun 2018 yang masih tumbuh 11,4%.

Baca Juga: Bunga deposito tertinggi 6,6%, bunga deposito BRI 5,8%, BCA 4,6%, Mandiri 5,3%

PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya melihat prospek kredit konsumer di tahun depan masih positif. Oleh karena itu, bank swasta BUKU IV ini menargetkan kredit konsumer tumbuh dua digit tahun 2020.

Prospek yang masih akan tumbuh bagus tahun depan di segmen konsumer menurut bank ini adalah penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). "KPR kami targetkan tahun 2020 coba tumbuh 15%," kata Mortgage & Indirect Auto Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi pada Kontan.co.id, Jumat (27/12).

Hingga akhir tahun, CIMB menargetkan KPR bisa mencapai Rp 33,8 triliun dan tahun depan diharapkan mencapai Rp 39 triliun.

Baca Juga: Libur Nataru, Nasabah Bisa Melakukan Transaksi Perbankan di Cabang Digital

Heintje bilang, untuk mencapai target itu, perseroan akan terus perkuat proses bisnis, meluncurkan program baru extra pricing dengan bekerjasama dengan 100 pengembang dalam rangka menyambut HUT CIMB yang ke 65.Selain itu, CIMB juga akan meningkatkan cross seling sehingga memberi nilai tambah bagi nasabah.

Lani Daarmawan, Direktur Konsumer CIMB memandang market KPR masih besar meskipun banyak analisis memperkirakan industri properti belum akan banyak berubah. Dengan produk yang tepat, dirinya yakin perseroan bisa menjaring pasar yang ada.

Sampai November 2019 kemarin, progres kredit konsumsi di CIMB Niaga terbilang cukup baik. Portofolio kredit pemilikan rumah (KPR) CIMB tumbuh 13% dan kartu kredit tumbuh 11%. Sampai akhir tahun, kredit konsumer diperkirakan akan tumbuh minimal 11%-12%.

Baca Juga: Ini lima bank pemberi bunga deposito tertinggi jelang akhir tahun ini

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga menargetkan kredit konsumer tumbuh dua digit di tahun depan, sama seperti perkiraan pertumbuhan hingga akhir tahun ini.

Untuk mencapai target itu, Anggoro Eko Cahyo Direktur Bisnis Konsumer BNI mengatakan, bank pelat merah ini akan mengadakan program-program promosi dan menyediakan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Per kuartal III kredit konsumer BNI tumbuh 8,6% YoY Rp 83,644 miliar. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh KPR yang tumbuh 9,5%

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk juga menyebut memasang target kredit konsumer 11%-12% tahun depan. Untuk mendorong pencapaian target itu, perseroan akan melakukan beberapa inovasi baru, salah satunya melakukan kerja sama atau channeling dengan beberapa e-commerce seperti dengan Belimobilgue dan carsome.com.

Baca Juga: Bank berharap transaksi pakai kartu debit meningkat saat libur Natal dan tahun baru

Direktur Consumer & Retail Transaction Hery Gunardi mengatakan, kerja sama tersebut dilakukan demi mempermudah nasabah dalam melakukan pengajuan kredit kendaraan bermotor (KKB). Nantinya nasabah dapat mengajukan KKB di mana saja tanpa harus datang ke cabang.

Bank Mandiri juga akan meluncurkan platform digital yang dapat memudahkan nasabah payroll Bank Mandiri untuk merencanakan keuangan masa depannya. Hal tersebut dilakukan dengan dukungan produk-produk kredit konsumer Bank Mandiri yang dilengkapi dengan limit indikatif di dalamnya.

Dalam mendorong kredit konsumer, bank ini terutama akan fokus pada segmen payroll based loan. Fokus tersebut dilakukan sejalan dengan bisnis payroll Bank Mandiri yang dinilai cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×