Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang baru saja usai tidak hanya menghasilkan deklarasi Bali yang disepakati para anggota G20. Di sela-sela penyelenggaraan G20, koalisi negara G7 plus Denmark, Norwegia, dan Irlandia Utara sepakat membantu percepatan transisi energi di Indonesia melalui program Just Energy Transition Partnership (JETP) atau kemitraan transisi energi yang adil.
JETP merupakan tonggak penting kemitraan jangka panjang yang dirancang untuk menjalankan transisi sektor energi yang ambisius dan adil di Indonesia, konsisten dengan proyeksi pencapaian batas pemanasan global 1,5 derajat celcius.
Dalam program tersebut, negara-negara G7 menyediakan dana US$ 20 miliar atau sekitar Rp 311 triliun selama 3-5 tahun ke depan untuk membiayai proyek-proyek yang mendukung penurunan emisi di Indonesia.
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Irman Robinson mengatakan, Bank Indonesia turut menyambut semangat transisi keuangan hijau dengan sejumlah kebijakan. "Bank Indonesia berkontribusi melalui berbagai kebijakan untuk mendorong perekonomian berkelanjutan," kata Irman dalam keterangan resminya, Senin (21/11).
Baca Juga: BNI Kaji Pengucuran Insentif untuk Pinjaman Portofolio Hijau
Salah satunya adalah kebijakan tentang rasio pembiayaan inklusif makroprudensial untuk meningkatkan inklusi ekonomi dan membuka akses keuangan serta memperkuat peran UMKM dalam pemulihan ekonomi.
Kebijakan tersebut memberikan opsi yang lebih luas bagi perbankan untuk berpartisipasi dalam pembiayaan UMKM, perorangan berpenghasilan rendah (PBR), dan pembiayaan yang bersifat inklusif lainnya. Salah satu contoh realisasi kebijakannya adalah tersedia layanan pinjaman tanpa uang muka bagi masyarakat yang hendak membeli kendaraan listrik.
Dalam menerapkan green finance, menurut Irman Robinson, penting juga untuk memiliki pedoman dalam menentukan tolok ukurnya, misalkan melalui International Environmental Standards Handbook. Pada akhir tahun ini rencananya standar tersebut bakal terbit dan Indonesia dapat mengadopsinya. "Tak hanya di industri perbankan, transisi hijau sangat masif di semua sektor saat ini," ujarnya.
Country Director Asian Development Bank-Indonesia Jiro Tominaga mengatakan, dana US$ 20 miliar bukanlah nilai yang kecil. Bila dibandingkan dana JETP untuk Afrika Selatan yang diumumkan dalam COP 26 di Glasgow 2021, nilainya hanya sebesar US$ 8,5 miliar.
"JETP memiliki nilai yang sangat besar yang disepakati negara-negara maju sekaligus menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung visi Indonesia, serta roadmap menuju transisi net zero energy," katanya.
Sejalan dengan upaya transisi energi bersih, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus mendukung untuk mewujudkan ekonomi hijau melalui ekspansi bisnis berkelanjutan.
Direktur Corporate and International Banking BNI Silvano Rumantir mengatakan, pemerintah menargetkan Indonesia dapat mencapai nol emisi karbon pada 2060. Karena itu, perlu komitmen, khususnya dari para pelaku industri perbankan untuk melakukan transisi yang mengarah pada penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
“Kami selalu berupaya mendukung pemerintah dalam mewujudkan ekonomi hijau. Langkah ini pun dilakukan dengan tetap menjaga tren pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih dalam tren pemulihan,” kata dia. Silvano menjelaskan, secara bertahap BNI mengkaji upaya pemberian insentif untuk pinjaman portofolio hijau.
Baca Juga: Pengamat: Kolaborasi Jadi Kunci Perbaiki Iklim Investasi Migas di Masa Transisi
Contohnya dengan meluncurkan pembiayaan bersuku bunga rendah untuk kepemilikan kendaraan listrik. BNI juga proaktif berkolaborasi dengan PLN dalam penyediaan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Tanah Air. Langkah ini untuk mensukseskan program pemerintah dalam percepatan pembentukan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
BNI juga menggandeng beberapa korporasi untuk program Sustainability Linked Loan yang digunakan untuk investasi bisnis berkelanjutan nasabah.
Menurut Silvano, BNI memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Beberapa aktivitas yang dilakukan BNI, antara lain rehabilitasi lingkungan kawasan pesisir Pantai Anyer, Banten, dan hulu DAS Citarum, Jawa Barat melalui program pengembangan kebun bibit, menanam dan perawatan pohon di kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News