Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan perkembangan digitalisasi yang kian pesat, kebutuhan talenta digital pun ikut meningkat. Oleh karena itu, persaingan untuk mendapatkan talenta digital masih akan terus mewarnai industri perbankan ke depan.
Beberapa bank besar telah melakukan sejumlah upaya untuk memenuhi kebutuhan talenta digital yang diperkirakan akan terus meningkat. Seperti PT Bank Tabungan Negara (BTN), melakukan rekrutmen (buy talent) khusus bidang information technology (IT) dan juga melakukan pengembangan (develop form within) di sisi internal Bank BTN.
Direktur Human Capital, Compliance & Legal Bank BTN Eko Waluyo menjelaskan, rekrutmen talent bidang IT dilakukan melalui officer development program (ODP) khusus IT serta rekrutmen khusus profesional hire untuk memenuhi jabatan-jabatan yang memerlukan skill set khusus dan keahlian spesifik dalam bidang IT untuk mendukung Rencana Bisnis Bank. Selain itu, Bank BTN juga melakukan pengembangan disisi internal melalui berbagai program pengembangan sertifikasi maupun non sertifikasi.
"Dalam menjalankan transformasi digital perbankan, Pengembangan talenta digital adalah merupakan salah satu dari lima fokus prioritas BUMN sehingga Bank BTN juga turut meningkatkan fokus pada pengembangan talenta digital untuk mendukung Rencana Bisnis Bank," ungkap Eko kepada kontan.co.id.
Baca Juga: Bank Mandiri Lakukan Divestasi Seluruh Saham di AXA Insurance Indonesia
Hal ini juga tergambar pada laporan publikasi Bank Semester I tahun 2023 dimana Beban Tenaga Kerja Bank BTN yang naik sebesar 6% secara year on year (YoY) menjadi Rp 1,73 triliun.
Eko mengatakan, pada tahun 2023, Bank BTN mengalokasikan peningkatan anggaran pengembangan talenta digital sekitar 7% dibandingkan tahun 2022.
Di sisi lain, Bank BTN telah mendaftarkan talenta digital di Forum Digital Talent Hub Kementerian BUMN sebanyak 3.684 pegawai per Agustus 2023 atau setara 31% dari total pegawai BTN. Jumlah digital talent BTN ini telah mencapai di atas target yang ditetapkan oleh BUMN.
Menurut Eko, pesatnya perkembangan teknologi saat ini mendorong kebutuhan talenta digital yang diprediksi masih akan terus meningkat setiap tahunnya karena perkembangan digital tidak hanya dilakukan oleh industri perbankan.
"Oleh karena itu, pengembangan SDM di bidang IT akan terus dilakukan untuk memperkuat fondasi digitalisasi yang semakin baik," tandasnya.
Adapun upaya yang dilakukan PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) dalam memenuhi kebutuhan talenta digital di internal perusahaan yakni, dengan meningkatkan digital mindset seluruh pegawai dengan cara bekerja baru (the way of working).
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menjelaskan, digital culture menjadi salah satu fokus upaya untuk mempercepat peningkatan digital mindset di semua level. Pemenuhan talenta digital dari dalam dilakukan melalui reskilling-upskilling, seluruh pegawai wajib belajar skill baru yang terkait dengan pengetahuan digital yang akan mendukung pekerjaan mereka sehari-hari.
Baca Juga: Penjualan CWLS Ritel SWR-004 Bank Mega Syariah Capai Rp 84,79 Miliar
Sementara di sisi eksternal, yakni dengan melakukan rekrutmen eksternal para talenta yang memiliki kecakapan digital dengan latar belakang dan pengalaman yang teruji di bidang digital, untuk mempercepat peningkatan kemampuan talenta digital internal.
"Biaya Tenaga Kerja tentu terus meningkat setiap tahun, termasuk juga biaya pelatihan bertambah untuk meningkatkan kapabilitas pegawai," ujar Anton.
Meski tidak dirinci berapa alokasi khusus untuk talenta digital, jika dilihat dari laporan keuangan perseroan, per semester I-2023, beban tenaga kerja BRIS meningkat 7,21% menjadi Rp 2,32 triliun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,16 triliun.
Selain itu, kata Anton operational expenditure (opex) untuk talenta digital disesuaikan dengan berapa kebutuhan talenta digital setiap tahunnya, termasuk juga kebutuhan untuk melakukan pelatihan untuk seluruh talenta digital.
Tapi, Anton menyebut kebutuhan talenta digital saat ini masih mencukupi, walau begitu pihaknya masih terus menambah dan mempersiapkan agile squad melalui Officer Development Program yang masih terus berjalan hingga saat ini untuk mengantisipasi kebutuhan mendatang.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga telah melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kapabilitas talenta digital dalam framework digital talent management yang disiapkan. Mulai dari digital talent acquisition, digital talent development, digital talent strategy, hingga digital talent branding.
Lebih spesifik untuk talenta digital di bidang cyber security, BRI terus melakukan improvisasi untuk memperkuat kompetensi di bidang ini melalui penetapan kurikulum teknis untuk roles cyber security specialist dan DevSecOps specialist, menyediakan program pembelajaran yang berkelanjutan dan menyiapkan career framework untuk roles tersebut.
Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan, saat ini seluruh talenta BRI adalah talenta digital. Menurutnya, ini adalah buah dari bagaimana pihaknya menanamkan digital mindset kepada seluruh pekerja perusahaan, dan para Insan BRILiaN.
"DNA digital harus dimiliki para Insan BRILiaN karena hingga saat ini seluruh layanan perbankan BRI di deliver dengan bentuk digital dalam berbagai bentuk dan sarananya. Untuk lingkup unit kerja saya saja di Direktorat Digital dan TI, BRI telah mempekerjakan sekitar 1.500 Insan BRILiaN (pekerja BRI) di luar sumber daya dari pihak ketiga," katanya.
Menurutnya, jumlah ini tentu akan menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah dan bisnis perseroan, namun saat ini kecenderungannya adalah meningkat. Bank BRI juga mengaku masih membutuhkan peran-peran yang kritikal dan specialized untuk membantu melanjutkan transformasi digital di BRI seperti cybersecurity specialist, blockchain specialist, cloud engineer, dan data specialist.
Jika dilihat dari laporan keuangan BBRI sepanjang semester I-2023, BRI mencatat beban tenaga kerja dan dan tunjangan sebesar Rp 18,86 triliun, dengan rincian Rp 495,98 miliar untuk pendidikan dan pelatihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News