Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank pelaksana Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengusulkan kepada Pemerintah Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementrian Koordinator Bidang Perekomoian, agar memberikan kesempatan bagi bank untuk memperbaiki kredit macet di KUR.
Menurut Djarot Kusumajakti, Direktur UMKM BRI, bagi bank yang memiliki non-performing loan (NPL) tinggi di KUR, sebaiknya diberikan kesempatan untuk fokus memperbaiki performancenya. “Sedangkan untuk bank yang NPL KUR-nya rendah terus bisa berekspansi KUR, tanpa harus berkompetisi dengan bank yang NPL-nya tinggi,” kata Djarot, kepada KONTAN, semalam.
Usulan pendapat ini terkait rencana Kementrian yang akan menyetop penyaluran kredit KUR bagi bank-bank yang memiliki rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) tinggi. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM mengatakan, keputusan ini tertuang dalam rencana komisi kebijakan.
Nantinya, Kementrian Koordinator Bidang Perekominan yang akan memutuskan bank-bank mana saja yang tetap boleh dan tidak boleh menyalurkan KUR. Sementara, Kementerian Koperasi dan UKM akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terkait KUR ini. “Akhir tahun ini, keputusan akan dikeluarkan,” kata Puspayoga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News