Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stratup insurtech Fuse mengaku, dalam waktu dekat tidak akan mengakuisisi perusahaan asuransi untuk menjadi full-stack insurtech, untuk menghindari konflik kepentingan serta persaingan dengan perusahaan asuransi lain.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Fuse, Andy Yeung mengatakan, Sebagai platform teknologi yang independen, perusahaan asuransi adalah mitra utama Fuse dalam ekosistem asuransi. Menurut dia, mengakuisisi perusahaan asuransi hanya akan menciptakan konflik kepentingan dan persaingan dengan perusahaan asuransi lain yang bermitra dengan Fuse.
"Analoginya begini, siapa yang akan bermain sepakbola dengan kita, jika kita juga menjadi wasitnya? Kami berkomitmen membantu perusahaan asuransi dan partner/ agen mendistribusikan produk-produk asuransi dengan biaya yang efektif. Kami mengambil peran mengembangkan teknologi dalam ekosistem asuransi, meskipun akan 10 kali lebih sulit untuk menciptakan pengalaman berasuransi yang hebat bagi nasabah yang berasal dari perusahaan asuransi dan partner berbeda," ujar Andy dalam siaran pers, Selasa (16/8).
Fuse kini punya model bisnis paling komprehensif, mulai dari B2A2C (model bisnis partner/ agen/ broker), B2B2C (asuransi mikro dan financial institution) dan B2C (portal pembanding Cekpremi.com) untuk mendistribusikan produk asuransi secara online.
Baca Juga: Asuransi Perjalanan Jasindo Melesat 565% di Semester I-2022
Menurut Andy, apa yang dicapai oleh Fuse saat ini tidak terlepas dari hubungan baik yang terjalin dengan perusahaan asuransi sebagai stakeholder kunci yang mengembangkan dan menanggung berbagai macam produk asuransi. Sebagai insurtech, Fuse mendistribusikan produk asuransi tersebut secara efektif, dan saat ini bekerja sama dengan lebih dari 40 perusahaan asuransi.
"Fuse menghabiskan banyak upaya dan waktu untuk membangun platform teknologi yang kuat, aman dan scalable. Kami bekerja sama dengan perusahaan asuransi untuk menjadi solusi distribusi produk asuransi. Hasilnya, performa bisnis semakin baik dan bersama-sama kami memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah," ungkap Andy.
Dari 40 perusahaan asuransi, ada 7 perusahaan asuransi yang memilih Fuse sebagai satu-satunya insurtech yang diajak bekerja sama, yang pihaknya sebut partner Titanium. Lewat kerja sama ini, Fuse berbagi data dan strategi untuk mencapai tujuan bersama yang lebih besar, terutama dalam hal pengembangan produk.
"Dengan lebih banyak analisis data, kami tidak hanya membantu perusahaan asuransi untuk meningkatkan daya tarik, tetapi juga membantu menurunkan rasio klaim secara keseluruhan," ujar Andy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News