kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Intip Strategi Sejumlah Bank untuk Penuhi Ketentuan Free Float dari BEI


Selasa, 10 Oktober 2023 / 15:20 WIB
Intip Strategi Sejumlah Bank untuk Penuhi Ketentuan Free Float dari BEI
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang OK Bank Indonesia Jakarta, Senin (30/5/2022). /pho KONTAN.Carolus Agus Waluyo/30/05/2022.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

Dalam memenuhi aturan free float ini, BCIC juga disebut akan melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu III (PMHMETD III) atau rights issue untuk mendorong kepemilikan saham publik.

Mengutip keterbukaan informasi, dana hasil rights issue ini setelah dikurangi dengan biaya emisi akan digunakan untuk mengukuhkan pemenuhan ketentuan tentang modal inti minimum bank. Ini dilakukan dengan mengkompensasi dana setoran modal (DSM) yang disetorkan oleh pemegang saham pengendali bank yakni holding finansial asal Jepang, J Trust Co., Ltd. sebesar Rp 1 triliun.

Bilamana terdapat pelaksanaan HMETD dari Pemegang Saham lainnya setelah dikurangi dengan biaya emisi, perolehan dana akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam pengembangan usaha BCIC melalui pertumbuhan kredit, dengan memperhatikan peraturan pasar modal yang berlaku.

Di sisi lain, terkait efeknya kepada saham bank-bank yang harus memenuhi free float dinilai Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian kurang menarik bagi pasar, karena berpotensi melanggar aturan bursa.

"Untuk saham-saham bank kecil dan menengah yang sedang memenuhi aturan free float tersebut, investor perlu mencermati fundamental serta rasio keuangannya. Untuk saat ini, karena suku bunga masih di level tinggi, sementara bank-bank kecil juga sedang mengalami tekanan dari sisi margin bunga dan biaya dana yang tinggi, jadi sebaiknya wait and see," ujar Fajar.

Tak berbeda, menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, lebih baik investor menanti sejauh mana bank-bank tersebut ini bisa memenuhi aturan free float atau sahamnya dipegang masyarakat.

"Karena nanti inilah yang akan mencerminkan kondisi real daripada kinerja emiten, ini juga bisa mempengaruhi harga sahamnya. Bisa saja ada yang kinerja fundamentalnya bagus bisa membukukan pertumbuhan bottom line secara konsisten tetapi harga sahamnya tidak likuid bahkan random pergerakan harga sahamnya, ini memang sejatinya perlu penyesuaian, perlu menunggu mereka memenuhi aturan free float terlebih dahulu paling lambat akhir tahun ini," jelasnya.

Nafan menegaskan, lebih baik memang investor cenderung bersikap prudent, tapi di sisi lain investor juga akan menantikan kinerja laporan keuangan bank-bank tersebut di kuartal ketiga.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×