kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Investasi Asuransi Jiwa di Saham Turun 10,8% pada 2024, Ini Penjelasan AAJI


Kamis, 10 April 2025 / 13:46 WIB
Investasi Asuransi Jiwa di Saham Turun 10,8% pada 2024, Ini Penjelasan AAJI
ILUSTRASI. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu. Penempatan investasi industri asuransi jiwa di instrumen saham terpantau mengalami tren penurunan, begini kata AAJI.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan investasi industri asuransi jiwa di instrumen saham terpantau mengalami tren penurunan. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total investasi industri asuransi jiwa di instrumen saham mencapai Rp 133,99 triliun pada 2024. Nilai itu mengalami penurunan sebesar 10,8%, jika dibandingkan kondisi 2023.

Mengenai hal itu, Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menerangkan penurunan tersebut merupakan bagian dari langkah-langkah perusahaan asuransi jiwa dalam menyesuaikan strategi investasi secara hati-hati dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang sedang berlangsung. 

"Secara umum, penyesuaian itu juga bertujuan untuk tetap menjaga stabilitas dan pertumbuhan investasi dalam jangka panjang, serta melindungi kepentingan pemegang polis," ucapnya kepada Kontan, Selasa (8/4).

Lebih lanjut, Togar berpendapat industri asuransi jiwa sebaiknya mempertimbangkan instrumen investasi dengan karakteristik lebih stabil dan risiko yang lebih terukur. Terlebih, melihat situasi gejolak pasar modal yang masih tinggi pada saat ini.

Baca Juga: Investasi Asuransi Jiwa Terimbas Tekanan di Pasar Saham, Ini kata AAJI

"Oleh karena itu, salah satu instrumen yang paling sesuai dengan karakteristik bisnis industri asuransi jiwa adalah Surat Berharga Negara (SBN)," ujarnya.

Togar menjelaskan instrumen tersebut memiliki tingkat risiko yang relatif rendah, stabilitas imbal hasil yang baik, serta profil tenor jangka panjang yang sejalan dengan kebutuhan industri asuransi jiwa.

Selain itu, investasi perusahaan asuransi jiwa juga telah diatur secara jelas melalui POJK Nomor 5 Tahun 2023 dan SEOJK Nomor 5/SEOJK.05/2022. Dia bilang kedua regulasi tersebut menetapkan batasan dan pedoman investasi guna menjaga kesehatan keuangan perusahaan, serta melindungi kepentingan para pemegang polis.

Meskipun demikian, Togar memahami strategi investasi setiap perusahaan dapat berbeda-beda tergantung pada profil risiko masing-masing, serta turut mempertimbangkan dinamika kondisi ekonomi makro yang terus berkembang. 

Dengan strategi investasi yang cermat, disiplin, dan adaptif terhadap kondisi pasar, Togar meyakini industri asuransi jiwa dapat terus menjaga kestabilan keuangan dan memenuhi kewajiban jangka panjang kepada para nasabah. 

Baca Juga: Masih Tertekan Kenaikan Yield, Begini Strategi AAJI untuk Kelola Investasi SBN

Selanjutnya: Bunga Deposito Hana Bank di Bulan April 2025

Menarik Dibaca: Bunga Deposito Hana Bank di Bulan April 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×